Nunukan

Gudang Kayu Pembuatan Kapal di Sebatik Terbakar

NUNUKAN – Peristiwa kebakaran kembali terjadi di Sebatik. Sabtu (25/3/2023), sebuah gudang kayu pembuatan perahu milik Bedi (48) warga Jl. Usman Hamid RT 02 Dusun HB Rahim II Desa Pancang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, luluh lantak hangus dibakar api.

Menurut Komandan Pleton Damkar Sebatik Utara, Duwi Subakti, awal kebakaran diketahui sekitar pukul 04.10 Wita oleh seorang warga bernama Ali Akbar yang sedang duduk di depan rumahnya sambil bermain Handphone.

Saat itu Ali Akbar melihat kepulan asap tebal membumbung ke udara, sangat dekat dengan bangunan Gudang kayu tersebut. Namun dia menduga ada orang yang tengah membakar sampah.

“Mulanya dia (Ali Akbar) mengira ada orang yang membakar sampah. Namun beberapa saat setelah melihat dari kepulan asap tersebut terlihat api yang semakin membesar baru disadari terjadi kebakaran,” kata Duwi Subakti.

Selain Ali Akbar yang berteriak memberitahukan sekaligus meminta bantuan warga sekitar untuk mengatasi kebakaran yang terjadi, ada lagi teriakan keras dari seorang wanita yang menyebutkan terjadinya peritsiwa kebakaran itu.

Teriakan keras dari wanita yang belakangan diketahui bernama Alda itulah yang kemudian membangunkan Bedi sebagai pemilik bangunan Gudang kayu dimaksud. Kebetulan rumah tinggal Bedi memang berdekatan dengan rumah Alda.

Saat bersamaan, Pasukan Pemadam Kebakaran (Damkar) Sebatik Utara, setelah menerima informasi dari masyarakat langsung menuju lokasi kejadian untuk memadamkan api.

Dari 4 unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan, 2 unit dari Kecamatan Sebatik Utara dan 2 unit lainnya dari Kecamatan Sebatik Timur membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk menjinakkan amukan si jago merah saat itu. Dipastikan tidak ada korban jiwa atau luka pada peristiwa kebakaran ini.

Hambatan upaya memadamkan api lebih cepat, menurut Duwi Subakti karena yang dilalap api merupakan bahan yang mudah terbakar, yakni kayu kering yang tersimpan di dalam Gudang.

“Apalagi material kayu bahan pembuat perahu itu sudah diolesi menggunakan bahan bakar jenis Solar oleh pemiliknya yang dimaksudkan sebagai penangkal serangan rayap,” ujar Duwi.

Sedangkan kerugian materi akibat musibah tersebut, selain bangunan gudang, juga ikut terbakar material berupa 20 kubik kayu balok, 30 kubik kayu papan dan 1 unit perahu yang belum selesai pekerjaan pembuatannya.

Kendati memperkirakan api mulai terlihat dari samping bangunan gudang kayu, namun belum ada pihak-pihak yang bisa memastikan dari mana sumber api sebagai penyebab terjadinya kebakaran yang diperkirakan menimbulkan kerugian pada Bedi mencapai ratusan juta rupiah tersebut. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button