Tak Dihiraukan Kekasih, Pria ini Gantung Diri

NUNUKAN – Kisah asmara seorang Anak Buah Kapal yang diduga ‘termakan’ api cemburu berujung kehilangan nyawa dalam ruangan bekas Cafe Nongkrong, Jalan Pasar Baru, RT 04, Jembatan Bongkok Kelurahan Nunukan Timur, Selasa (23/11/2021), pagi.
Korban yang diketahui bernama Rustam (20) atau biasa dipanggil dengan nama Icang merupakan
ABK Kapal Mustika 5 GT 34 NO234/LLr 2003-LLa-No-3179/L, yang merupakan kapal pengangkut tabung elpiji 3 Kg dari Tarakan.
Kepala Polisi Sektor (Kapolsek)
Nunukan IPTU H. Supangat, melalui Wakil Kapolsek Nunukan IPTU Ardiansyah menjelaskan sebelum Rustam meninggal, korban sempat menghubungi pacarnya melalui telepon seluler, pada Senin (22/11/2021) pukul 21.30 Wita.
Namun, telepon tersebut tidak diangkat sang pacar, korban lalu mengirim pesan WhatsApp, yang isinya meminta agar pacarnya yang diketahui bernama Nelva menemuinya malam itu.
“Dari handphone korban ada obrolan WhatsApp antara korban dengan seorang wanita yang diduga pacarnya. Si korban meminta agar wanita itu menemuinya, namun tidak ada balasan, terakhir mereka chating pada Senin pukul 23.15 Wita,” terangnya.
Disebutkan, dari obrolan melalui WhatsApp antara korban dan sang pacar, seperti terjadi selisih paham akibat cemburu buta. Handphone korban terlihat berulang kali menghubungi sang pacar, namun karena tidak mendapatkan respon, korban lalu mengirimkan pesan WhatsApp berisikan nada ancaman kepada pacarnya.
“Sebelum meninggal korban berusaha untuk mencari simpati sang pacar dengan mengancam akan meminum oplosan Kuku Bima Energi yang dicampur lotion anti nyamuk berupa Autan (sachet),” terang perwira polisi yang akrab dipanggil Ardian ini.
Namun, hal itu tak berhasil membuat sang pacar menemuinya. Akhirnya, pemuda asal Kolaka, Sulawesi Tenggara ini, memilih untuk menghabisi nyawanya sendiri di dalam ruangan bekas Cafe Nongkrong dengan cara menggantung diri.
“Dapat dikatakan, korban sudah niat menghilangkan nyawa, karena isi WhatsApp terakhir korban kepada sang pacar; Minta maaf aku, jangan sayang menyesal, kalau mulai malam ini sayang enggak lihat aku lagi,” ujar Ardiansyah membahasakan isi pesan WhatsApp korban.
Ardian mengaku, saat polisi tiba di TKP, korban sudah diturunkan oleh ayahnya sendiri dengan cara memotong tali tambang jenis nilon yang digunakan korban untuk gantung diri. Diketahui pula, ayah korban juga merupakan ABK Mustika 5.
Saat petugas tiba di TKP dan melihat kondisi jenazah, petugas sempat meminta izin dari ayah korban untuk dilakukan visum et repertum. Namun, sang ayah menolak jika anaknya akan divisum dan memilih untuk segera membawa jenazah anaknya ke Sebatik untuk dimakamkan.
“Dari yang dilihat, tidak ada bekas kekerasan di tubuh korban, murni bunuh diri. Kendati demikian dan guna penyelidikan lebih lanjut, kami mau lakukan visum, namun bapak korban tidak mau, sehingga kami buat berita acara penolakan visum dari pihak keluarga,” terang Ardian.
Sekitar Pukul 10.00 Wite, korban selanjutnya dibawa oleh sang ayah ke Sebatik, karena jenazah korban akan dikebumikan di Sebatik.
Informasi lain yang disampaikan dari Kapten Kapal tersebut, tak lain adalah paman korban sendiri bernama Ibrahim, menginformasikan terkait pemakamannya masih menunggu ibu korban yang sudah bertolak dari Sulawesi Tenggara menggunakan pesawat terbang. (DEVY/DIKSIPRO)