Nunukan

Teror Bom Molotov di Nunukan

Pada Dua Tempat Berbeda di Malam Yang Sama

NUNUKAN – Polres Nunukan masih menyelidiki kasus dugaan pelemparan bom molotov yang terjadi di halaman depan Gereja Kerapatan Injil Bangsa Indonesia (KIBAID) pada Kamis (8/9/2020).

Kapolres Nunukan, AKBP Ricky Hadiyanto, memastikan pihaknya langsung melakukan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah menerima laporan warga terkait kejadian tersebut.

Laporan diterima dari seorang warga bernama Anton Daud yang menghuni Gereja KIBAID. Pada laporannya Anton Daud mengatakan adanya pelemparan sebuah botol kaca berisi minyak tanah dan kain dihalaman Gereja KIBAID pada Kamis (8/9/2022) sekitar Pk 20.30 Wita.

Botol berisi minyak tanah serta kain yang diduga sebagai sumbu bakar tersebut diindikasikan sebagai sebuah bom molotov.

Saat kejadian berlangsung, Anton Daud tengah berada ruang tamu gereja. Tiba-tiba dia mendengar suara riuh di luar gereja atau tepatnya di jalan raya depan rumah ibadah yang terletak di Jl. Sei Bilal, RT 20 Kecamatan Nunukan Barat tersebut.

Saat hampir bersamaan, pria tersebut juga melihat adanya kobaran api di halaman gereja. Berlari keluar gereja untuk memastikan apa yang terjadi, Anton Daud mendapati kendaraan sepeda motor roda dua miliknya yang diparkir di halaman gereja tengah terbakar.

Berhasil melakukan pemadaman pada kobaran api yang melahap sepeda motor naas tersebut, Anton Daud kemudian mendapati serpihan pecahan botol kaca serta potongan kain beraroma minyak tanah, di lokasi tersebut

Atas kejadian terbakarnya kendaraan roda dua yang dia miliki, Anton Daud mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 17 juta.

Kapolres Nunukan mengatakan pihaknya tengah menangani kejadian tersebut dan masih dilakukan pendalaman.

“Yang terjadi disini sudah ditangani pihak kepolisian. Saat ini kita masih mendalami penyelidikannya,” ucap Ricky.

Namun demikian, diharapkan masyarakat tidak menafsirkan atau mengembangkan asumsi keliru terhadap kejadian ini yang mengarah kepada hal-hal negatif.

“Saya tidak menyebutkan ini terkait dengan unsur sara atau hal-hal lain yang sifatnya sensitif. Kami masih melakukan penyelidikan. Masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menjaga ketertiban umum.

Namun demikian, Kapolres Nunukan ini menginformasikan, kasus pelemparan bom molotov yang terjadi di Nunukan ini terjadi pada dua tempat berbeda di malam yang sama.

“Selain yang terjadi di Jl. Sei Bilal, ada satu kejadian serupa lainnya di sebuah rumah warga di Jl. Pangeran Antasari. Kami juga akan melakukan penyelidikan yang sama di tempat itu,” kata Ricky.

Namun tidak banyak informasi yang bisa diperoleh media ini terkait kasus bom molotov yang disebut sebut terjadi juga di Jl. Pangeran Antasari tersebut. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button