Rembuk Desa

Perjalanan Unik Sitti Aisyah Jadi Kades Tagul

NUNUKAN – Menjabat sebagai seorang Kepala Desa (Kades) sama sekali tidak pernah terlintas di benak Sitti Aisyah. Namun benar kata pepatah, untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Ditolak.

Ibu Rumah Tangga (IRT) berusia 56 tahun dari Desa Tagul, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan ini akhirnya menjadi salah satu diantara 121 Kades yang dilantik Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura, S.E., M.M., Ph.D pada Sabtu (18/12/2021).

Perjalanan Aisyah sehingga akhirnya terpilih sebagai pejabat Kepala Desa defenitif DesaTagul cukup unik dan menarik.

Berawal dari situasi yang ‘memaksa’ dia untuk maju sebagai kandidat Kepala Desa, setelah tidak ada calon lain yang maju untuk bersaing melawan Kades incumbent, M. Idrus Kemat. Uniknya, Idrus sendiri tidak lain adalah suami Sitti Aisyah.

“Sebenarnya saya tidak pernah terpikir akan jadi Kades. Apalagi maju mencalonkan diri untuk melawan suami sendiri,” kata Aisyah usai seremonial acara pelantikan yang digelar di halaman Kantor Bupati Nunukan saat itu.

Jika akhirnya Aisyah menjadi salah seorang kandidat Kades di Desa Tagul, lebih disebabkan karena Pilkades baru bisa diselenggarakan jika ada lebih dari satu calon yang maju untuk bersaing memperebutkan kursi jabatan Kepala Desa.

Ketentuan tersebut sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri). Jika hanya terdapat kandidat tunggal maka dilakukan perpanjangan waktu selama 15 hari untuk menjaring calon lainnya.

Masih mengacu pada Peremendagri, setelah perpanjangan waktu diberikan namun belum juga diperoleh minimal 2 orang calon, maka Pilkades di desa tersebut akan ditunda hingga menunggu periode Pilkades berikutnya.

“Agar Pilkades dapat diselenggarakan, saya diusung masyarakat untuk maju sebagai lawan Kades Petahana yang merupakan suami saya sendiri,” terang Sitti Aisyah.

Disebutkan, Desa Tagul yang memiliki sekitar 100 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 300 orang. Suara bulat masyarakat desa menginginkan Idrus tetap menjadi Kepala Desa mereka.

Tak mau ribet dalam proses Pilkades yang terancam tertunda, masyarakat sepakat mengusung Sitti Aisyah maju sebagai ‘lawan bayangan’ M. Idrus. Dengan perhitungan, Kades petahana akan meraih suara mutlak masyarakat yang menginginkannya tetap sebagai Kades Desa Tagul.

Namun takdir berkata lain, beberapa hari sebelum Pilkades dilaksanakan, M. Idrus meninggal dunia.
Berduka sepeninggal suami, Sitti Aisyah yang sebelumnya menjabat Bendahara pada BUMDes
Desa Tagul berniat mengundurkan diri sebagai Cakades. Namun keinginannya tersebut tidak direstui masyarakat.

Jadilah akhirnya gambar Aisyah dicantumkan berdampingan dengan gambar lawannya, almarhum M. Idrus Kemat pada kertas surat suara yang digunakan untuk pencoblosan peraihan suara pemilih.

Dari hasil Pilkades di Desa Tagul yang berlangsung pada tanggal 18 Oktober 2021, Aisyah mendapat dukungan sebanyak 105 suara dan almarhum M. Idrus Kemat suami mendapatkan 24 suara dukungan.

Melaksanakan tugas sebagai Kades Tagul periode 2021-2027, menurut Aisyah dia akan melanjutkan visi dari almarhum suaminya saat menjabat Kades di desa tersebut untuk kemajuan serta peningkatan ekonomi masyarakat Desa Tagul.

“Beberapa program pembangunan desa yang sangat baik namun tertunda pelaksanaannya akibat pandemi Covid-19 di masa pemerintahan suami saya akan saya lanjutkan,” tegasnya. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button