Nunukan

Harga Daging Sapi Naik Pembeli Tetap Ramai

NUNUKAN – Menjelang lebaran Idul Fitri 1443 H, harga jual daging sapi di Nunukan mengalami kenaikan. Dari harga pasaran sebelumnya sebesar Rp 130 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 150 ribu.

Hj. Jumriah (42), salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Pagi Nunukan ini memastikan kenaikan harga tersebut bukan ulah pedagang yang memanfaatkan momen lebaran, semaunya menaikkan harga jual.

Namun lebih disebabkan harga modal pembelian sapi yang didatangkan dari Pulau Sulawesi memang sudah mahal dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Harganya bervariatif tergantung berat Sapi. Satu ekor sapi dengan berat sekitar 150 kilogram harga belinya sudah mencapai Rp 25 juta,” terang Jumriah.

Lebaran kali ini, Jumriah mengaku memasok sebanyak 12 ekor sapi dengan harga terendah berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 17 juta per ekor. Menyesuaikan dengan perkiraan berat masing-masing sapi yang dibeli.

Mengaku sudah menekuni berdagang daging sapi selama 20 tahun di Nunukan, tahun lalu, Jumriah masih bisa menjual daging sapi dengan harga sebesar Rp 130 ribu per kilogram.

Dengan adanya kenaikan harga modal pembelian sapi yang memang sudah mahal, menjelang perayaan lebaran tahun ini, harga lama tersebut menurut Jumriah sudah tidak bisa lagi dipertahankan.

Walau menjelang lebaran tahun ini terjadi kenaikan harga jual daging sapi, Jumriah yang mulai membuka lapak berjualan di Pasar Pagi sejak Kamis (28/4/2022) lalu, memastikan konsumennya masih cukup ramai.

“Sampai hari ini, hari ketiga lapak jual daging sapi di Pasar pagi dibuka, saya sudah menyembelih sebanyak tiga ekor sapi. Artinya, dalam sehari saya bisa menjual satu ekor sapi. Dan semuanya laku terjual,” terang Jumriah. (INNA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button