Bupati Janji Akan Buat Perhitungan
Jika Ada ASN Suarakan Isu Mutasi Secara Berlebihan

NUNUKAN – Setiap pelaksanaan mutasi jabatan, termasuk yang diselenggarakan Pemkab Nunukan pada Selasa 4 Januari 2022 lalu, ditegaskan Bupati Nunukan, Hj, Asmin Laura, S.E., M.M., Ph.D hendaknya disikapi sebagai siklus yang wajar dan biasa-biasa saja.
Pergeseran, pergantian nomenklatur, kata Laura adalah sebuah keniscayaan yang akan terus terjadi di mana pun, demi tercapainya sebuah titik keseimbangan dan kestabilan.
Karenanya, usai kegiatan pelantikan tersebut, Bupati tidak ingin ada isu berlebihan yang disuarakan oleh kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Saya berjanji. Jika itu terjadi, nanti akan kita buat perhitungan selanjutnya,” tegas Laura.
Menurut Bupati, tantangan dan hambatan yang akan dihadapi pada tahun-tahun akan datang, semakin sulit.
Pandemi Covid-19 yang belum juga selesai, terangnya, membuat ekonomi belum sepenuhnya pulih ditambah persoalan nilai APBD yang terus mengalami penurunan dalam waktu beberapa tahun terakhir.
“Situasi tersebut mestinya menjadi challenge atau tantangan bagi kita untuk menemukan formula solusi terbaiknya. Sebagai pemerintah kita dituntut mampu membelanjakan seluruh anggaran yang diberikan pemerintah secara efektif, efisien dan memberi dampak positif sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat kita,” katanya lagi.
Menghadapi tantangan itu, Pemerintah Daerah membutuhkan sebuah team work yang solid, kuat serta mampu menyisihkan ego sektoralnya masing-masing demi kepentingan yang lebih besar.
Komposisi birokrat yang baru ini dituntut mampu berinovasi melakukan terobosan-terobosan serta bisa menjawab tantangan-tantangan yang semakin berat dan kompleks pada masa akan datang dimaksud.
“Jangan terlalu lama beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Segera lakukan konsolidasi internal. Petakan semua permasalahan dan segera cari opsi-opsi penyelesaiannya,” tegas Bupati.
Mereka juga diminta sering turun ke lapangan untuk mendengar keluhan dan aspirasi masyarakat. Tidak terlena dengan kursi empuk di kantor. Memanfaatkan jabatan sebagai sarana untuk mengabdi. Bukan menjadikannya sebagai alat untuk berbangga-bangga dan menyombongkan diri.
Para pejabat di lingkungan Pemkab Nunukan juga diharapkan memiiki mental seperti bola bekel. Semakin keras dibanting ke tanah, kata Laura, maka akan semakin tinggi melenting ke atas. Bisa menjadikan situasi yang berat dan sulit akibat pandemi Covid-19 sebagai pijakan untuk membuat lompatan-lompatan yang jauh lebih tinggi.
“Dalam situasi sekarang ini, kita tidak bisa lagi bekerja dengan ritme yang biasa-biasa saja, yang itu-itu saja. Kita butuh sebuah pola kerja yang luar biasa, ekstra ordinary untuk mengikuti dinamika yang ada di tengah masyarakat,” pungkasnya. (PND/DIKSIPRO)