Nunukan

Sungai Sedalir Meluap Akibat Fenomena La Nina

NUNUKAN – Tingginya curah hujan sehingga air Sungai Sedalir di Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara meluap, menurut Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas IV Nunukan, Wilian Sinaga, karena fenomena La Nina.

La Nina adalah kondisi alam yang mengalami fase dingin dari El Nino – Osilasi Selatan yang merupakan kebalikan dari fenomena El Nino.

Di Indonesia, terjadinya La Nina ditandai dengan Suhu Permukaan Laut (SPL) di Samudera Pasifik tropis di bagian tengah dan timur lebih dingin dibanding suhu normalnya.

Berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan dalam meng-update informasi cuaca dan peringatan dini cuaca, selama dua hari berturut-turut, 19 dan 20 Februari 2022 BMG Stasiun Meteorologi Klas IV Nunukan mengeluarkan 7 kali peringatan dini.

Tiga peringatan dini dikeluarkan pada tanggal 19 Februari 2022 dan 4 peringatan dini dikeluarkan sehari berikutnya.

“Sementara itu cuaca di Nunukan terpantau berawan dan intensitas hujan berkurang. Namun kami akan terus update cuaca terkini. Apabila ada perubahan, akan kami laporkan kembali,” kata Wilian, Senin (21/02/2022).

Cuaca normal di Kabupaten Nunukan lanjut dia, curah hujan terbanyak pada awal tahun, di bulan Januari dan Februari. Walau tidak memiliki musim hujan atau musim kemarau secara tetap, pada kedua bulan di awal tahun tersebut curah hujan memang agak tinggi.

“Sampai akhir bulan Februari, masih terjadi peluang penambahan curah hujan yang cukup tinggi sebagai pemicu terjadinya bencana banjir dan longsor,” lanjutnya lagi.

Potensi longsor akan terjadi apabila terus menerus berlangsung hujan pada kondisi lingkungan berbukit dengan kondisi ketahanan tanah yang tidak stabil. Sedangkan genangan air akan terjadi pada dataran rendah dengan saluran yang tidak memadai.

Seperti diketahui, tingginya curah hujan di Kabupaten Nunukan dalam beberapa hari terakhir berakibat meluapnya air Sungai Sedalir di Kecamatan Lumbis Pansiangan pada Sabtu, 19 Februari 2021 lalu.
Banjir yang terjadi, merendam 10 desa di Kecamatan Lumbis Pansiangan dan 6 desa Kecamatan Lumbis Hulu. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button