HukumNunukan

Agus Rauf : “Saya ngeri membayangkan resikonya,”

Banyak Tali Bentangan Rumput Laut Mengganggu Jalur Pelayaran

NUNUKAN – Jika tidak dikendalikan, penyebaran bentangan tali usaha rumput laut di perairan sekitar Pulau Nunukan beresiko besar menimbulkan kecelakaan laut yang sangat fatal. Penyebarannya saat ini dianggap sudah menjadi masalah tersenidiri terhadap kelancaran transportasi yang melintas disekitar wilayah ini.

Bukan berasumsi, namun menurut Kepala UPT Pelabuhan Penyeberangan Sungai Jepun, Nunukan, Agus Rauf A.Md., setidaknya telah terjadi beberapa kasus hambatan pelayaran transportasi laut di wilayah ini setelah ‘terjebak’ dengan usaha pertanian rumput laut yang dikembangkan masyarakat karena propeller (kipas mesin) armada tersangkut dan terlilit tali bentangan rumput laut.

Sebut saja diantara contohnya, Speedboat Kaltara 1 yang ditumpangi Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Paliwang bersama rombongan, pernah mengalami kerusakan mesin saat melakukan perjalanan laut dari Tarakan menuju Nunukan setelah propeller terlilit tali bentangan rumput laut.

Terbaru, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Manta, pada Jum’at (27/10/2023) terpaksa tidak dapat meneruskan pelayarannya dari Nunukan menuju Tarakan, juga lantaran propeller terlilit tali bentangan rumput laut di sekitar kawasan perairan Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan.

Dikatakan Agus Rauf, Itu baru peristiwa yang diketahui atau tercatat secara resmi kejadiannya. Ada beberapa lagi peristiwa serupa yang tidak terlaporkan atau tidak teridentifikasi.

Masih beruntung, dari contoh kasus terjadi tidak mengakibatkan hal lebih buruk yang tidak diinginkan. termasuk yang dialami KMP Manta karena berupa kapal besar dengan kecepatan rendah. Kondisinya akan sangat berbeda dengan armada kecil yang berlayar dengan kecepatan tinggi.

“Saya ngeri membayangkan jika musibah yang terjadi dialami oleh speedboat yang berlayar dalam keadaan kecepatan tinggi. Akibatnya bisa sangat fatal. Apalagi, tidak sedikit penyebaran tali bentangan rumput laut tersebut masuk pada jalur lintasan speedboat yang melayani jalur pelayaran reguler Nunukan-Tarakan atau sebaliknya.

Dalam kondisi kecepatan tinggi, lanjut Agus Rauf, sarana transportasi serupa speedboat bisa dibuat melayang dari atas pemukaan air jika mengalami gangguan pada kipas mesinnya. Jika tidak terbalik, saat kembali terhempas diatas permukaan air, berpotensi menimbulkan percikan api yang membuat speed mudah terbakar hanya dalam waktu yang cukup singkat karenaa menggunakan BBM jenis premium.

Tidak bermaksud menghambat usaha pertanian rumput laut yang dikembangkan masyarakat, namun Kepala UPT Pelabuhan Penyeberangan Sungai Jepun, Nunukan ini berharap para petaninya juga harus memperhatikan ketentuan alur pelayaran lintasan transportasi laut demi keselamatan jiwa orang lain. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button