NunukanRembuk Desa

Lampion Terangi Rumah Warga di Desa Balansiku

Ide Kreatif Untuk Sukseskan Program SEHATI

NUNUKAN – Ada saja ide kreatif Pemerintahan Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan dalam melaksanakan program kerja di desa mereka agar menjadi menarik dan disambut antusias oleh masyarakat untuk ikut berperan aktif melaksanakannya.

Ide kreatif terbaru yang diselenggarakan di Desa Balansiku kali ini adalah pemasangan Lampion di teras depan rumah warga yang memiliki anak atau putra putri yang menjadi anggota keluarga di rumah masing-masing.

Jumlah lampion yang terpasang pada setiap teras rumah penduduk juga tidak sama. Tergantung berapa jumlah anak yang ada di dalam rumah. Jika jumlah anak hanya satu orang maka jumlah lampion yang dipasang cukup satu buah saja.

“Tapi jika terdapat dua anak, maka jumlah lampion yang dipasang juga harus dua. Begitu seterusnya. Jumlah lampion yang dipasang menyesuaikan jumlah anak yang ada di rumah,” terang Kepala Desa Balansiku, Firman Latif.

Demikian juga dengan warna lampion yang dipasang, masih seperti dituturkan Firman Latif, tidak asal-asalan menyesuaikan kemauan pemilik rumah tapi ada aturan dari desa yang sudah disepakati bersama masyarakat, hanya membolehkan menggunakan dua warna, yakni warna merah dan warna hijau.

Ketentuan warna tersebut, menurut Firman mengisyaratkan jenis kelamin anak yang ada didalam rumah. Jika anak laki-laki maka disimbolkan dengan warna lampion merah. Sedangkan jika memiliki anak perempuan maka simbol warna lampion yang diguinakan adalah warna hijau.

Menjelaskan tujuan dari pemasangan lampion beserta jumlah dan ketentuan warnanya, dijelaskan Firman merupakan bagian dari program inovasi Desa Ramah Anak dan Perempuan yang diselenggarakan di Desa Balansiku, yang di dalamnya terdapat program Satu Jam Bersama Buah Hati (SEHATI).

Memastikan tanggapan masyarakat penduduk Desa Balansiku dengan kebijakan Pemerintah Desa terkait kebijakan pemasangan lampion di rumah mereka yang memiliki anak tersebut, salah seorang tokoh wanita yang ada, Meliani mengatakan ide tersebut justru disambut antusias oleh warga karena menilai sebagai inovasisi kreatif diantara upaya memajukan Desa Balansiku dan membangkitkan rasa kebersamaan atau kekompakan di tengah masyarakat.

“Masyarakat tidak merasa diberatkan dengan kebijakan terbaru itu. Malah sebaliknya, sangat antusias memberikan dukungan. Karena dengan adanya lampion di depan rumah akan memperlihatkan Desa Balansiku yang lebih terang benderang dan indah pada malam hari,” kata Meilani yang juga Kepala Sekolah Dasar (SD) 002 di Kecamatan Sebatik ini.

Merilis ulang terkait program SEHATI di Desa Balansiku seperti yang pernah diberitakan Diksipro.com sebelumnya, bahwa terhitung sejak Pk. 19.00 hingga Pk. 20.00 Wita, para orang tua di desa ini ‘diwajibkan’ bersama dengan anak-anak mereka di rumah.

Durasi waktu yang ditentukan tersebut digunakan baik untuk mendampingi anak belajar atau sekedar menemani bermain.

“Yang pasti, dalam waktu satu jam yang ditentukan itu, anak tidak boleh berada di luar rumah tanpa alasan yang kuat tapi harus berada di rumah bersama orang tuanya,” terang Firman. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button