Kembali Marak ODGJ di Nunukan Dikritisi Warga

NUNUKAN – Mulai banyak Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berkeliaran di jalan di Nunukan kembali menjadi perhatian dari masyarakat di daerah ini.
Selain kekhawatiran potensi menimbulkan gangguan keamanan, berkeliarannya ODGJ di tempat-tempat umum tersebut juga dianggap mengusik pemandangan wajah kota Nunukan.
Dikonfirmasi masalah ini, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSP3A) Kabupaten Nunukan melalui Pekerja Sosial Ahli Muda DSP3A Kabupaten Nunukan, Ibrani memastikan penanganan oleh pihaknya terhadap ODGJ adalah penanganan lanjutan.
“DSP3A Nunukan melakukan pendampingan dengan mengirim eks ODGJ ke Panti Rehabilitasi Mental Budi Luhur Banjar Baru Banjarmasin setelah yang bersangkutan dinyatakan sudah pulih oleh tim medis yang menangani masalah rehabilitasi medisnya,” terang Ibrani Saat itu.
Untuk dapat mengikuti pelatihan terhadap penyandang disabilitas mental tersebut, kata Ibrani, eks ODGJ memang dinyatakan sudah stabil kondisi kejiwaannya.
“Sudah melalui proses pengobatan dan juga disertai Surat Keterangan dari dokter spesialis jiwa tentang kejiwaannya yang sudah benar-benar stabil,” lanjutnya.
Penangan terhadap ODGJ yang memiliki atau tinggal bersama keluarganya, menurut Ibrani akan lebih mudah. Karena ada yang mengurus dan menjaganya.
Namun dari Puskesmas juga tetap aktif melakukan kunjungan dan memberikan pengobatan. Sedangkan penanganan terhadap mereka yang terlantar dengan kondisi kejiwaan tergolong kritis agak sulit. Terutama dalam hal berkomunikasi untuk upaya memberikan pengobatan.
Seperti disampaikan sebelumnya, jumlah ODGJ terdata di Nunukan hingga Desember 2021 lalu adalah 441 orang. Sebanyak 7 orang di antaranya terlantar hidup di jalan. Dari 7 orang yang hidup terlantar tersebut diketahui dua di antaranya berasal dari Jawa Timur bernama Heriyanto (30) dan Jum (30). Seorang yang tidak diketahui namanya biasa dipanggil Ujang (60) berasal dari Bima NTB.
La Nini (40) yang ayahnya berasal dari Filipina dan ibunya Buton, Bahaq (30) daerah asal Makassar (lahir dan besar di Malaysia), Upin (50) juga bukan nama sebenarnya/tidak ingat namanya, Mr. X (40) dareah asal NTT, tinggal di Sei Bilal. (DEVY/DIKSIPRO)