NunukanParlementaria

Jalan di Krayan Puluhan Tahun Tidak Tersentuh Pembangunan

Willem : “Di Nunukan jalan masih bagus diaspal lagi,”  

NUNUKAN – Melihat  langsung kegiatan pekerjaan pengaspalan sejumlah ruas jalan di ibu kota Kabupaten Nunukan yang terlaksana beberapa waktu lalu, disebut-sebut memunculkan kecemburan sekaligus miris mendalam dirasakan masyarakat Krayan secara umum.

Alasannya, seperti dikatakan salah seorang tokoh masyarakat setempat, Willem Samuel, rasa cemburu mereka rasakan lantaran  pengerjaan sejumlah ruas jalan yang diaspal di Nunukan, sejatinya masih dalam kondisi baik. Namun sudah dilakukan pekerjaan pemeliharaan lagi dengan pelapisan aspal baru.

“Secara langsung dapat dilihat, jalanan di Nunukan yang diaspal lagi itu kondisinya masih sangat baik. Bahkan dapat dikatakan masih mulus.  Tapi dapat kucuran anggaran pemeliharaan diaspal kembali,” kata Willem SamuelKegiatan pekerjaan seperti dimaksudkan, menurut Willem Samuel bukan baru satu atau dua kali mereka dapati dilaksanakan di Nunukan.

Jika warga Krayan hingga merasa miris, lanjut Willem lagi, lantaran membandingkan dengan sejumlah poros jalan di wilayah kecamatan mereka sudah cukup lama dalam keadaan rusak parah. Hingga menghambat aktifitas masyarakat, justru malah belum tersentuh pembangunan sama sekali. Pasca dibuka sebagai badan jalan, stelahnya tidak ada pembangunan selanjutnya

“Kondisinya ya begitu-begitu saja.  Jika musim panas jadi jalan berdebu. Jika  musim hujan menjadi kubangan lumpur. Sangat sulit dilalui, menyebabkan ada banyak warga yang kadang terpaksa tidak bisa melanjutkan aktifitasnya. Atau terhenti di tengah jalan serta butuh wktu cukup lama serta tambahan biaya ekstra untuk mengatasinya,” tegas Willem lagi.

Atas nama masyarakat Krayan, Willem mengaku menaruh harapan besar pada pemerintah, mulai dari tingkat pusat,. provinsi hingga kabupaten, apalagi adanya kepala pemerintahan baru, agar lebih bijak dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga istilah skala prioritas dan bukan prioritas untuk sebuah bukan omong kosong. .

Diminta tanggapannya terkait kritikan masyarakat asal daerah pemilihannya tersebut, anggota DPRD Kaabupaten Nunukan, Rian Anthony membenarkan bahwa  dia sudah pernah mendengar adanya keluhan kecemburuan di tengah masyarakat serupa yang disuarakan Willem Samuel. 

“Artinya, itu sebuah kondisi perasaan yang yang secara bersamaan dialami dan berkembang semakin meluas di tengah masyarakat. Bukan berasal keluhan kelompok-kelompok terbatas apalagi aspirasi perorangan. Hal ini harus jadi perhatikan serius pemerintah demi kondusifitas,” ujar Rian Anthony.

Baru tercatat menjadi anggota wakil rakyat berdasar hasil Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) tahun 2024 lalu, Rian mengakui belum mengetahui secara pasti, apakah keputusan bolak balik pemeliharaan berulang-ulang pada jalan yang sama di ibu kota kabupaten menjadi pilihan paling benar jika dibanding dengan pekerjan pengaspalan baru untuk badan jalan yang menjadi akses sangat dibutuhkan masyarakat di wilayah kecamatan.

“Saya belum memastikan, apakah pilihan seperti itu memang  sudah ada arahan dari penentu kebijakan sebelumnya atau ada pertimbangan tertentu,” kata Rian Anthony.

Namun terlepas dari hal yang belum dapat dia pastikan tadi , hemat Rian, tidak ada yang salah dari kritikan masyarakat Krayan tersebut. Bahkan layak sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan arah program membangun daerah yang berpihak kepada masyarakat. Tujuannya tentu agar tidak terjadi kesenjangan pembangunan yang sangat mencolok antara ibu kota Kabupaten dengan wilayah kecamatan.

Persoalan yang kemudian diijadikan Rian Anthony sebagai masukan penting terkait kapasitasnya sebagai wakil rakyat, secepatnya dia tindak lanjuti dengan menginisiasi keberangkatan beberapa anggota DPDR Nunukan, termasuk di tentunya, ke Jakarta menemui pejabat pemerintah pusat dari masing-masing lembaga terkait.

Masing-masing institusi yang menjadi sasaran kunjungan kerja anggota DPRD Nunukan ke Jakarta saat itu adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, serta Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP ) RI.

“Sejumlah permasalahan krusial tentang kondisi wilayah Krayan kami paparkan dalam setiap pertemuan dengan masing-masing Kementerian yang disambangi. Pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakaat Krayan, kami tekankan agar menjadi target prioritas pemerintah untuk membangun Krayan. Apalagi jika dihubungkan bahwa wilayah tersebut merupakan bagian NKRI yang berhampiran langsung dengan negara tetangga terdekat Malaysia,” tegasya lebih lanjut.

Disebutkan, respon positif dari masing-masing lembaga pemerintah tingkat pusat yang mereka kunjungi, menurut Rian masing-masing akan memasukkan materi yang dikawal oleh anggota DPRD Nunukan rapat pembahasan, diharapkan Rian Anthony segera terealisasikan.

Pemerintahan baru Kabupaten Nunukan yang saat ini yang dipimpin Irwan Sabri, kata Rian lebih lanjut, menunjukkan adanya harapan sebagai pimpinan daerah yang cepat tanggap dan sesegera mungkin mengatasi persoalan di tengah masyarakat. Terbukti ketika ada terjadi kerusakan jalan serta jembatan ambruk di Krayan, Irwan Sabri selaku Bupati, langsung memberikan perhatian khususnya untuk membangun Krayan.

Bahkan untuk beberapa item pembangunan fisik penting, Bupati sudah mengalokasikan anggarannya serta memastikan eksekusi pekerjaannya dilakukan tahun ini juga,” kata Rian yang berharap konsistensi Irwan Sabri sebagai pimpinan daerah yang peka serta kepedulian yang pro rakyat terus dapat dipertahankan.(ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button