NunukanRembuk Desa

Camat Sebatik Akui Pesatnya Perkembangan Desa Balansiku

Wahyuddin : “Inovasi mensukseskan program kerjanya sangat kreatif,”

NUNUKAN – Pesatnya perkembangan dan pembangunan di Desa Balansiku Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, menurut Camat Sebatik, Wahyuddin, memang tidak terbantahkan.

Salah satu bukti yang mendasari pernyataannya, menurut Wahyuddin pada peningkatan status Desa Balansiku dari sebelumnya sebagai Desa Tertinggal menjadi Desa Mandiri yang dicapai dalam kurun waktu 10 tahun adalah pencapaian yang sangat cepat.

“Saya memang terhitung baru beberapa bulan menjabat sebagai Camat Sebatik. Tapi lima tahun terakhir saya mengikuti perkembangan yang terjadi pada desanya,” kata Wahyuddin.

Pernyataan Camat Sebatik ini disampaikannya saat menghadiri sekaligus membuka secara resmi acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Desa balansiku ke-11 pada Kamis (15/12/2022) lalu di Aula Kantor Desa Balansiku.

Selain pelaksanaan pembangunan infrastruktur, konsentrasi melengkapi kelembagaan yang ada di desa, inovasi dan kreatifitas guna menyukseskan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa Balansiku diakui Camat Sebatik ini cukup menyita perhatiannya.

Salah satu contoh inovasi dan kreatifitas yang dimaksudkannya, adalah pada pelaksanaan program Satu Jam Bersama Buah Hati (SEHATI). Ide yang diterapkan dalam menentukan ‘aturan main’ pada program tersebut ternyata tidak membuat masyarakat terbebani walau ada sanksi sebagai konsekwensi terhadap pelanggaran yang dilakukan.

Denda setor satu pot bunga terhadap warga yang didapati mengabaikan ketentuan tidak bersama buah hati (anak) mereka sejak Pk. 19.00 sampai Pk. 20.00 Wita tanpa alasan yang jelas, adalah ide menarik untuk sebuah sanksi yang mendidik.

“Demikian juga ide pemasangan lampion di teras depan rumah warga. Selain membuat desa terlihat lebih indah pada malam hari, lampion yang dipasang itu ternyata menjadi semacam ‘sarana komunikasi’ dalam menginformasikan jumlah anak yang ada di dalam rumah termasuk dengan jenis kelaminnya. Itu sungguh ide dan kreatifitas yang menarik,” tegas Wahyuddin lagi.

Perhatian Pemerintah Desa Balansiku terhadap tumbuh kembang dan pendidikan anak di desa mereka, masih menurut Wahyuddin, juga layak diapresiasi. Selain menyelenggarakan program kerja tetap yang menyasar pada anak, diantara kegiatan lomba yang digelar guna memeriahkan Hut ke-11 desa saat itu, juga terkonsentrasi menyelenggarakan dua mata lomba untuk anak. Masing-masing Lomba Balita dan Lomba Gizi Keluarga.

Terkait kepedulian Pemerintahan Desa Balansiku terhadap perkembangan anak di desa mereka juga dibuktikan bahwa dari 232 desa yang ada di Kabupaten Nunukan, baru Desa Balansiku yang telah membentuk kelembagaan PATBM (Perlindungan Aanak Terpadu Berbasis Masyarakat)

Desa ini kemudian disebut-sebut sebagai pelopor terbentuknya Desa Ramah Anak di Kabupaten Nunukan. Tidak heran jika kemudian Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) memilih Desa Balansiku sebagai salah satu dari dua desa di Kabupaten Nunukan untuk penyelenggaraan program kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Relawan SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) di Kabupaten Nunukan pada kisaran akhir bulan Mei 2022 lalu. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button