Dies Natalis 7 Tahun Politeknik Negeri Nunukan
Arkas Viddy : "Memperjuangkan Perguruan Tinggi Vokasi di perbatasan,”

NUNUKAN – Jum’at (15/10/2021) menjadi hari yang istimewa bagi Politeknik Negeri Nunukan (PNN). Kampus vokasi yang beralamat di Jl. Limau Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan Kalimantan Utara tersebut merayakan Dies Natalis yang ke-7.
Diselenggarakan sederhana namun cukup meriah, puncak acara yang digelar di lantai dasar gedung PNN, ditandai dengan pelepasan Balon Dies Natalis serta pemotongan tumpeng ini dihadiri unsur pimpinan, staf serta dosen pengajar serta sejumlah mahasiswa PNN.
Namun tidak kalah penting, beberapa tokoh ‘pejuang’ sejarah lahirnya PNN di Nunukan juga terlihat hadir memenuhi undangan perayaan ini. Diantaranya, mantan Bupati Nunukan, Drs. H. Basri, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian, Drs. H. Abd Karim, Mantan Anggota DPRD, H. Hermansyah, Mantan Kepala Dinas Kesehatan, H. Trisno Hadi SKM.
Termasuk unsur tokoh masyarakat ‘di balik layar’ yang banyak memberi dorongan semangat, diantaranya David, Makmun, Saleh Bakri serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Ust. Zahri Fadli.
Selain beberapa tokoh lainnya yang belum sempat hadir, sejumlah nama yang disebut-sebut memiliki peran penting sehingga berdirinya PNN namun telah berpulang ke Rahmatullah, dua mantan Wakil Bupati Nunukan, masing-masing Hj. Asmah Gani dan Ir. H Faridil Murad, mantan Sekda Nunukan, Drs. H. Zainuddin HZ serta mantan pejabat Nunukan lainnya, Zainuddin Palantara.
“Mereka adalah figur-figur luar biasa dalam memberikan sumbangsih tenaga dan fikirannya dalam memperjuangkan keberadaan PNN yang sebelumnya berstatus PDD,” begitu disampaikan Direktur PNN, Arkas Viddy mengawali sambutannya pada acara tersebut.

Apalagi, lanjut dia, mengawali proses berdirinya perguruan tinggi Politeknik di Nunukan saat itu bukan pekerjaan mudah. Penuh dengan tantangan dan hambatan dari segala keterbatasan yang dimiliki.
Berkat kesungguhan, daya upaya tanpa putus asa, strategi atau ‘trik’ dari para tokoh-tokoh yang disebutkan tadi, termasuk dukungan Pemerintah Daerah, perjuangan itu berbuah manis dengan suksesnya Pendidikan Vokasi Politeknik terbentuk di Nunukan.
“Pada momen perayaan Dies Natalis kali ini, kita mencoba mengenang kembali peritiwa demi peristiwa tujuh tahun lalu dari segala perjuangan tersebut,” lanjut Arkas.
Dikatakan Arkas Viddy, banyak peristiwa penting, baik yang mengharukan, lucu hingga di luar nalar normal terjadi. Dan semua itu telah dilalui.
Salah satu kejadian fenomenal yang sulit terlupakan, kemudian menjadi salah satu tonggak penting keberadaan PNN di daerah ini, adalah keberhasilan merubah jadwal perjalanan Menteri Pendidikan, saat itu dijabat oleh Prof. Dr. Ir. K.H. Mohammad Nuh, DEA
Dari jadwal yang sudah ditetapkan protokoler, Menteri Pendidikan saat itu dijadwalkan hanya berkunjung ke Pulau Sebatik. Duet Arkas Viddy bersama Bupati Nunukan yang saat itu dijabat Drs. H. Basri serta beberapa pejabat lainnya, berhasil mengarahkan Mohammad Nuh ke Nunukan untuk meninjau gedung PNN yang saat itu masih dalam proses pembangunan.
Bukan bermaksud sekedar larut dengan cerita masa lalu, dijelaskan oleh Direktur PNN ini, dibalik nostalgia tersebut diharapkan mampu membangkitkan semangat dan meningkatnya motivasi generasi berikut dalam upaya terus memajukan PNN yang keberadaannya diperoleh dengan cara yang tidak mudah ini. (PND/DIKSIPRO)