NunukanParlementariaUmum

Cerita Asrama Mahasiswa Gratis di Tarakan Yang Disediakan Anggota DPRD Nunukan

Meringankan Beban Orang Tua di Kampung Halaman

Diakui, tempat tinggal gratis yang disediakan Donal, salah seorang anggota DPRD Nunukan untuk pelajar/mahasiswaa rantau asal Kabupaten Nunukan yang sekolah di Kota Tarakan, memberi manfaat besar bagi keluarga yang anaknya tengah menuntut ilmu di kota berjulukan Bumi Paguntaka tersebut.

Rasa terbantu, seperti cerita yang dituturkan Yaket, salah seorang penghuni rumah dua lantai yang lebih cocok disebut asrama, berlokasi tidak jauh di bagian belakang gedung Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tarakan tersebut, setidaknya dapat mewakili hal sama yang dirasakan rekan-rekan sesama penghuni lainnya.

Pada hitungan mahasiswa asal Desa Sukamaju, Kecamatan Lumbis Ogong Kabupaten Nunukan ini, sudah setahun terakhir ini dia menjadi penghuni asrama berkapasitas lebih kurang 30 orang tanpa dibebani biaya tinggal tersebut. Jika ada biaya bulanan yang harus dikeluarkan, hanya biaya operasional asrama untuk biaya pulsa beban listrik. Itu pun ditanggung secara patungan oleh seluruh penghuni asrama.

“Dibagi rata dengan jumlah penghuni asrama saat ini sebanyak tiga belas orang, biaya beban listrik yang harus ditanggung setiap orang berkisar antara tiga ribu rupiah. Paling tinggi pernah sampai lima ribu rupiah per bulannya,” terang Yaket.

Untuk memastikan seberapa besar beban ekonomi keluarga tertolong setelah Yaket tinggal di asrama itu. Anak petani sederhana alumni SMA Negeri 1 Lumbis tahun 2022 ini mau tidak mau membandingkannya dengan biaya kost tempat dia tinggal selama kuliah di Kota Tarakan.

“Hanya untuk bayar kost tempat tinggal, orang tua saya harus menyediakan uang sebesar tujuh ratus ribu rupiah setiap bulan. Saya sangat memahami itu bukan biaya yang ringan bagi keluarga kami yang hanya petani sederhana di kampung. Belum ditambah biaya kuliah dan biaya makan sehari-hari,” kata Yaket.

Beban berat yang kerap dia rasakan setiap bulan menjelang tanggal berakhirnya masa tinggal di kost, menyampaikan kepada orang tuanya agar mempersiapkan uang sebesar Rp 700 ribu untuk bayar sewa kost.

Yaket mengakui, lisannya sering terasa berat untuk menyampaikan, sesuai pesan orang tuanya -agar selalu mengingatkan beberapa hari sebelum masa kost berakhir- .

Alasannya, Yaket tahu benar bagaimana kondisi perekomian keluarganya. Selin dia yang tengah merantau menempuh Pendidikan, kebutuhan hidup sekeluarga di kampung halaman juga harus ditanggulangi. Namun demikian, mengingatkan terkait kebutuhan bayar kost tadi tentu saja menjadi hal yang tidak terhindarkan.

“Pertama kali mendapat informasi dari salah seorang kerabat dekat. Katanya ada rumah tinggal tidak berbayar disediakan pak Donal untuk pelajar asal Kabupaten Nunukan yang sekolah di Tarakan. Apalagi setelah beroleh kepastian dapat menjadi penghuninya, saya benar merasa bersyukur,” kenang Yeket.

Rasa Syukur juga terucap dari mulut kedua orang tuanya di kampung halaman, saat dikabari Yaket. Mereka menitip pesan ucapan terimakasih sebesar-besarnya untuk disampaikan kepada politisi muda yang menjadi wakil rakyat di Kabupten Nunukan, usungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. (ADHE/DISPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button