NunukanPendidikan

SMP Al Izzah Nunukan Diibaratkan Bayi Cerdas

Harun Zain : “Lihat perubahan positif siswanya enam bulan kedepan,”

NUNUKAN – Memasuki tahun kedua keberadaannya, SMP Al Izzah Nunukan, tentu saja diibaratkan sebagai sekolah dengan istilah  sekolah dalam kategori masih bayi. Namun, menurut salah seorang Dewan Pembina sekolah tersebut, Ustad  Harun Zain, dengan istilah tersebut, SMP berbasis Islamic Boarding School (IBS)  merupakan bayi yang cerdas.

Menjelaskan maksudnya, sekolah yang beralamat di Jl. Damai, RT. 14 Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara ini sudah berhasil membuktikan kualitas santri angkatan pertama yang diterima tahun lalu, menjadi sosok siswa yang memiliki keilmuan yang berkualitas.

Pada segi adab, lanjutnya, juga sudah dapat diandalkan dengan kemampuan membangun komunikasi secara layak dan terpuji, baik antara sesama santri maupun antara santri dengan para guru pembinanya.

“Jika orang tua ingin mempersiapkan anak-anak mereka menjadi anak cerdas, anak-anak beriman serta beakhlak mulia maka menyekolahkan di SMP Al Izzah sudah menjadi pilihan yang tepat,” tegas Harun Zain.

Tokoh agama yang sangat dikenal di Nunukan ini bahkan memberi jaminan tentang kemampuan berbahasa Arab dan berbahasa Inggris siswa setelah minimal 6 bulan mengikuti pendidikan di SMP Al Izzah.

“Dalam jangka waktu tersebut, perubahan adab yang menjadi lebih baik pada diri siswa dapat dilihat dan dibandingkan dengan sebelum mereka menjadi siswa di SMP Al Izzah,” terang Harun Zain.

Pernyataannya ini disampaikan Harun Zain dalam kesempatan pertemuan tatap muka dengan para orang tua/wali santri angkatan kedua yang mengantarkan anak mereka untuk mulai masuk pondok pada Sabtu (16/6/2022) lalu

Masih dalam momen yang sama, Kepala SMP Al Izzah, Netti membenarkan, untuk memberi hasil pendidikan terbaik kepada siswa guna mencapai target, antara lain seperti dikatakan salah seorang Dewan Pembina disekolah mereka tersebut, pihak sekolah memulai dengan seleksi ketat terhadap guru pembina yang diterima mengajar di SMP Al Izzah.

“Pola pendidikan yang diterapkan, kami awali dengan menerima ustad dan ustadzah sebagai tenaga pendidik secara sangat selektif. Prioritas pertama penilaiannya adalah mereka (ustad/ustadzah) ibadahnya,” terang Netti

Jenjang pendidikan, lanjutnya, tentu saja tidak sama sekali diabaikan, namun berada pada krtiteria penilaian berikutnya. Alasannya, menurut Kepala SMP Al Izzah Nunukan ini, jika ibadah atau dasar agama sesorang sudah baik, secara otomatis akan dibarengi dengan kebaikan–kebaikan lainnya.

Sejauh ini, para ustad dan ustadzah rekrutan SMP Al Izzah berlatar belakang pendidikan agama dari berbagai pesantren berkualitas. Baik yang berasal dari pondok yang ada di Jawa Timur (Gontor), juga ada produk pondok yang asal Jakarta, asal Jogjakarta dan beberapa pondok terkenal lainnya.(PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button