NUNUKAN – Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Tarakan melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap program Desa Pangan Aman, Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas, dan Intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman di Kabupaten Nunukan, Rabu, (30/11/2022).
Pengawas Farmasi Ahli Madya BPOM Tarakan, Christine Natalia Panjaitan, menjelaskan, sejak bulan April 2022, pihaknya, telah berkoordinasi pada OPD terkait di Kabupaten Nunukan untuk mendukung tiga program tersebut.
“Akhir bulan November tahun ini kita melakukan monev, terhadap pengimbasan dari tiga program tersebut di Kabupaten Nunukan,” ucap Christine, Rabu, (30/11/2022).
Menurutnya, Pemkab Nunukan telah melakukan penandatanganan rencana kerja aksi dari Bupati Nunukan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Nunukan.
“Besar harapan kami Pemkab Nunukan mereplikasi ketiga program ini. Tadi ada penandatanganan rencana kerja aksi,” terang Cristine.
Selain itu, juga telah ada anggaran yang diberikan kepada kelurahan Nunukan Barat sebesar Rp. 18 Juta. Walaupun baru sebagian kecil yang direplikasi.
Christine menyebut, saat ini sudah ada pengimbasan replikasi di dua sekolah di Nunukan yaitu sekolah Al- Ikhlas dan SD Negeri 01 Nunukan.
Menurut Christine, saat ini BPOM Tarakan sedang membentuk kader pengamanan pangan sekolah, hal itu keperluannya jika ada sekolah yang diintervensi, sehingga akan mengimbas di sekolah-sekolah yang dekat di kelurahan atau kecamatan sekolah tersebut.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus, mengatakan untuk merealisasikan program dari BPOM Tarakan dibutuhkan sinergi dari semua pihak untuk mengatasi masalah, mulai dari orang tua, para guru, masyarakat, hingga pemerintah selaku regulator.
“Pemkab Nunukan menyambut baik dengan adanya pelaksanaan program BPOM Tarakan tersebut, namun perlu dilakukan monev, untuk mengukur sejauh mana keberhasilan dari program tersebut,”imbuhnya. (DEVY/DIKSIPRO)
