Biaya Ekstra Untuk Siapkan Dapur Yang Refresentatif
‘Mengintip’ Simulasi Pengelolaan Dapur SPPG Bukit Arung Sejahtera (II)
Bagian terpenting pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tentu saja tersedianya sarana dapur yang memenuhi persyaratan. Sebagai pusat produksi makanan yang diolah untuk didistribusikan kepada penerima manfaat, fasilitas ini tentunya mengacu pada kerentuan Badan Giji Nasional (BGN) dalam penerapan standar higienis dan sanitasi tinggi dalam menjamin keamanan pangan, kualitas nutrisi dan kepatuhan regulasi.
Untuk pemenuhan sarana sepenting itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Giji (SPPG) Bukit Arung Sejahtera tidak mau berspekulasi. Pengelola SPPG rela mengalokasikan anggaran ekstra. Mengontrak sebuah bangunan refresentaif milik…
Biaya Ekstra Untuk Siapkan Dapur Yang Refresentatif
‘Mengintip’ Simulasi Pengelolaan Dapur SPPG Bukit Arung Sejahtera (II)
Bagian terpenting pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tentu saja tersedianya sarana dapur yang memenuhi persyaratan. Sebagai pusat produksi makanan yang diolah untuk didistribusikan kepada penerima manfaat, fasilitas ini tentunya mengacu pada kerentuan Badan Giji Nasional (BGN) dalam penerapan standar higienis dan sanitasi tinggi dalam menjamin keamanan pangan, kualitas nutrisi dan kepatuhan regulasi.
Untuk pemenuhan sarana sepenting itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bukit Arung Sejahtera tidak mau berspekulasi. Pengelola SPPG rela mengalokasikan anggaran ekstra. Mengontrak sebuah bangunan refresentatif milik PT Pelindo di Jl. Pelabuhan, yang sebelumnya digunakan oleh Imigrasi Nunukan sebagai kantor pusat pelayanan mereka.
Banyak ruangan tersedia pada bangunan ini sangat mendukung dilakukan pemisahan opersional area pada masing-masing divisi kerja maupun pemisahan area bahan pangan mentah dengan yang sudah matang.
Pilihan tersebut, menurut penanggungjawab Bidang Administrasi SPPG Bukit Arung Sejahtera, Ramli, sebagai bentuk dari komitmen terhadap menyajikan makanan yang benar-benar bergizi, higienis, mencegah keracunan, serta mendukung program pemerintah dalam menciptakan SDM unggul kepada penerima mafaat.
“Pengawasan ketat tidak kami lakukan hanya pada saat menerima pasokan bahan makanan mentah. Tapi juga pada tahapan persiapan, memasak, pengemasan porsi, hingga distribusi, kata Ramli.
Kebersihan, sanitasi, dan kualitas makanan, lanjutnya, menjadi prioritas utama, dengan pengawasan ketat dari ahli gizi dan penggunaan APD lengkap bagi petugas.
Selain mensyaratkan sertifikasi terhadap penanggungjawab beberapa bidang pekerjaan, dari pantauan media ini, seluruh karyawan yang bergabung pada SPPG Bukit Arug Sejahtera juga memperoleh pembekalan keterampilan di luar urusan mengolah makanan. Misalnya, bersikap tenang jika menghadapi situasi darurat, mengidentifikasi bahaya dan melakukan evakusi.
“Pembekalan keterampilan tersebut kami berikan pada pekerja melalui pelatihan keselamatan kerja yang terstruktur,” tegas Ramli. (Habis)



