Petugas Pengisian BBM di APMS Dipergoki Isi Jerigen
Fitriansyah : “Hanya untuk yang kantongi surat rekomendasi,”

NUNUKAN – Pemilik Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) Cahaya Nunukan, Fitriansyah akan menegaskan kembali kepada petugas pengisian untuk tidak melayani pengisian BBM di APMS miliknya menggunakan jerigen. Kecuali yang mengantongi rekomendasi pembelian jenis BBM tertentu dari instansi terkait.
“Pembelian BBM dengan menggunakan jerigen hanya untuk mereka yang memiliki surat rekomendasi dari instansi tertentu. Di luar dari ketentuan itu, tidak boleh,” tegas Fitriansyah.
Dicontohkan, pembeli yang diakomodir menggunakan jerigen di antaranya adalah nelayan yang telah mengantongi surat rekomendasi dari Dinas Perikanan atau pemilik speedboat yang sudah mengantongi surat rekomendasi dari Dinas Perhubungan.
Penegasan Fitriansyah tersebut disampaikannya saat media ini meminta klarifikasi terkait adanya petugas bagian pengisian di APMS Cahaya Nunukan di Jl. TVRI dipergoki tengah melakukan pengisian BBM jenis Pertalite menggunakan jerigen milik salah seorang pengemudi angkot di Nunukan pada Ahad (4/9/2022) lalu.
Saat itu, setelah jerigen ukuran 20 liter tersebut penuh terisi Pertalite, pengemudi angkot itu kembali meminta petugas bersangkutan juga mengisi penuh tangki BBM angkot yang dikemudikannya.
Memastikan bahwa yang dilakukan petugas bagian pengisian BBM di APMS miliknya itu salah, menurut Fitriansyah, untuk pengisian BBM angkot harus langsung ke tangki BBM kendaraannya.
“Saya akan tegaskan kembali kepada petugasnya, agar tidak melayani pembelian BBM menggunakan jerigen, kecuali yang ada surat rekomendasinya,” kata Fitriansyah.
Sementara itu, Kanit Lidik 2, Tindak Pidana Tertentu (Tipidter), Polres Nunukan, IPDA Andre Azmi Azhari berjanji akan melakukan pengecekan terlebih dahulu kepada pengemudi angkot yang dipergoki mengisi BBM menggunakan jerigen tersebut.
“Kalau yang bersangkutan tidak mengantongi surat rekomendasi, itu salah. Kami akan cek,” ujar Andre Azmi Azhari.
Andre juga mengaku tidak akan segan menindak tegas pihak-pihak yang terbukti melakukan praktik penimbunan BBM (panic buying).
Menyikapi hal itu sebagai bentuk antisipasi, lanjut dia, pihak Polres Nunukan telah menurunkan personel untuk melakukan patroli di setiap APMS.
“Kemarin, sebelum pergantian (perubahan) harga BBM, kami sudah menurunkan personel di setiap APMS untuk menjaga agar tidak ada praktik panic buying. Hari ini kami sudah cek ke APMS tidak ada lonjakan pembeli,” imbuhnya. (DEVY/DIKSIPRO