Nunukan

Menyiasati Kompetisi UMKM di Nunukan

Ridwan : “Pengembangan usaha dibarengi ketersediaan SDM memadai,”

NUNUKAN – Menyasar pada tujuan utamanya profit oriented, saat ini pengembangan Usaha Mikro kecil Menengah (UMKM) banyak dilakukan masyarakat -tidak terkecuali di Nunukan- sebagai bentuk kreatifitas dalam membangun eksistensi perekonomian.

Apalagi pasca dilanda Pandemi Covid-19 dengan masa yang cukup panjang, mengembangkan UMKM menjadi sebuah pilihan yang banyak dilakukan sebagai salah satu langkah sebagai upaya pemulihan perekonomian tersebut.

Inisiatif kasat mata pada pengembangan UMKM saat ini terbukti dengan kemunculan dimana-mana, Warung Cepat Saji, warung kopi, Cafe maupun Casual Style Dining. Bak jamur di musim hujan.

Meningkat pesat jumlah UMKM di Nunukan, dibenarkan oleh salah seorang pengusahan kedai kopi di daerah ini, Ridwan.

Pemilik usaha Jaya Kopi yang berada di Jl. TVRI, Nunukan ini memastikan bahwa pengembangan UMKM di Nunukan saat ini memang tengah pesat-pesatnya dilakukan orang.

“Namun yang kemudian jadi pertanyaan, apakah UMKM yang dikembangkan itu dibarengi ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai?,” kata Ridwan
Karena menurutnya, ketersediaan SDM yang lebih memadai, menjadi salah satu alasan, apakah UMKM yang dibuka dapat bertahan dan berkembang. Atau malah sebaliknya, malah tergusur hanya gara-gara tidak siap dengan SDM yang lebih memadai, jika tidak bisa menuntut yang berkualitas.

Berbicara lebih spesifik pada UMKM bidang usaha minuman kopi misalnya, menurut Barista serta Coffee Roastery di Nunukan ini, pelatihan Barista yang pernah diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Satuan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Nunukan beberapa waktu lalu, sangat baik.

“Langkah pelatihan yang diberikan merupakan upaya untuk pengembangan SDM Barista di Nunukan, khususnya pada usaha-usaha kedai kopi yang saat ini terlihat bermunculan dimana-mana,” kata Ridwan.

Kendati memiliki usaha kedai kopi sendiri, namun pemilik usaha Jaya Kopi yang berlokasi di Jl. TVRI ini tidak segan untuk mengajak para pemilik usaha serupa untuk menyertai pengembangan SDM melalui pelatihan Barista yang rencananya akan diselenggarakan lagi oleh UPT Satuan SKB Nunukan dalam waktu dekat.

“Pelatihan Barista yang diselenggarakan itu dapat menjadi motivasi sekaligus inovasi bagi teman-teman yang mau belajar memahami ilmu dasar tentang kopi serta bagaimana menguji dan mengembangan potensi skill yang ada di daerah ini,” terangnya.

Bagaimanapun, terhadap rekan-rekan sesama pengusaha kedai kopi di Nunukan, dalam membangun usahanya ada semacam ‘hukum wajib’ memiliki pengetahuan tentang kopi.

“Untuk persoalan rasa, kita harus memiliki skill. Dari skill yang dimiliki itulah kita bisa menciptakan kualitas sejatinya rasa kopi,” ucap Ridwan yang pernah mengikuti kelas Basic Barista di Makassar serta lulus sekolah roastery di Bali ini. (PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button