Balita 4 Tahun Penderita Tumor Butuh Bantuan Dana Untuk Operasi

NUNUKAN – Rezki, balita berusia 4 tahun warga Desa Sujau, Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, saat ini sudah 4 bulan terbaring lemah dalam perawatan di Ruang IGD RSUD Nunukan, akibat penyakit yang dia derita, adanya benjolan besar pada bagian mata sebelah kanan.
Saat ditemui, Rezki yang didampingi ibunya, Inur Lera (22) terlihat benjolan yang terdeteksi sebagai tumor itu telah membesar pada sebagian wajah dan menutupi mata sebelah kanannya.
Menurut Inur Lera, putra bungsunya tersebut kerap menangis dan mengeluhkan rasa sakit yang dirasakan di kepala. Jika rasa sakit itu datang, cara mereka mengatasi selama ini hanya dengan memijat-mijat bagian kepala, baik dilakukan oleh Inur maupun Bayin, suaminya.
“Bulan Februari lalu benjolan itu mulai muncul. Seperti bisul pada sekitar mata sebelah kanan. Selain bernanah, matanya juga memerah. Semakin lama, benjolan tersebut ternyata semakin membesar,” kata Inur Lera, Rabu (22/06/2022).
Sejak awal, mendapati adanya benjolan di bagian mata anaknya tersebut, Inur sudah beberapa kali memeriksakannya ke sebuah klinik swasta di Nunukan. Terbentur masalah biaya, suaminya bahkan rela menggadaikan satu-satunya sepeda motor yang mereka miliki, sebesar Rp 7 juta.
“Karena butuh biaya yang tidak sedikit. Transportasi bolak balik dari Sebuku ke Nunukan, biaya berobat dan kebutuhan hidup selama berada di Nunukan,” terangnya Inur.
Dokter yang saat itu memeriksa penyakit Rizki memastikan penyakit yang dialami tersebut merupakan tumor. Namun tidak menyarankan untuk segera dioperasi karena alasan usianya yang masih sangat belia. Kedua orang tuanya lantas membawa Rezki kembali ke Sebuku.
Saat itu, oleh dokter yang memeriksa Rezki hanya memberikan obat berupa pil untuk diminum dan salep untuk dioleskan pada benjolan. Namun setelah tiga hari kemudian, benjolan yang tadinya menyerupai bisul kian membesar.
Selain sering menangis karena merasakan sakit pada kepalanya, 4 bulan terakhir bocah malang ini hanya terbaring lemah. Nafsu makannya juga sangat menurun. Bahkan sebulan terakhir hanya mau minum air putih.
“Kalau datang sakitnya, dia minta diurut kepalanya. Sebulanan ini dia tidak mau makan sama sekali, hanya minum air putih. Kencingnya lancar tapi buang air besar tidak. Mungkin karena tidak mau makan itu,” terang Inur.
Kondisi penyakit yang diderita anaknya semakin parah. Benjolan di mata Rezki kerap mengeluarkan nanah yang hanya dibersihkan oleh Inur menggunakan tisu.
Rizki kembali dibawa orang tuanya ke Puskesmas di Sebuku dengan harapan ada pengobatan yang bisa menyembuhkan atau setidaknya perubahan yang membaik.
“Di Puskesmas Sebuku hanya diberi obat pil untuk diminum. Badannya semakin lemah. Benjolan di wajah itu juga semakin banyak mengeluarkan darah bercampur nanah,” tutur Inur.
Jika harus dioperasi, Inur mengaku mereka tidak mampu dari segi biayanya. Mengingat suaminya hanya berpenghasilan dari usaha berkebun yang sangat terbatas pendapatannya dan dia sendiri hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Orang tua Rezki hanya bisa berharap adanya uluran tangan donatur yang memiliki empati terhadap penderitaan anak mereka melalui donasi yang bisa disalurkan melalui nomor rekening BNI 0983775854 atas nama Bayin, suaminya. (INNA/DIKSIPRO).