Nunukan

Dari Kuliah Perdana 2021 di Politeknik Negeri Nunukan (Bagian – III Habis)

Memasuki masa perkuliahan Tahun Ajaran 2021/2022, Politeknik Negeri Nunukan (PNN) memulai dengan kuliah umum perdana kepada seluruh mahasiswa baru mereka. Kegiatan yang diselenggarakan Senin (20/9/21) tersebut, menghadirkan tiga narasumber, masing-masing Dr. Besse Asniwaty, SE., M.Si, Herlina, S.Pd., M.Pd serta Arkas Viddy, Ph.D. Pentingnya seluruh materi yang disampaikan, yang dapat menjadi bekal dasar mahasiswa baru dalam mengkuti perkuliahan selanjutnya, diksipro.com akan menguraikannya melalui sebuah tulisan berseri.

Selain Hard Skill dan Soft Skill, faktor tidak kalah penting yang diperlukan orang untuk meraih sukses adalah Karakter. Sebuah literasi menyebutkan, karakter atau watak adalah nilai-nilai yang sudah terinternalisasi denga  baik dalam diri seseorang, sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Tampil sebagai narasumber ketiga, atau yang terakhir, Direktur Politekni Negeri Nunukan (PNN), Arkas Viddy, Ph.D memberikan Pendidikan Karakter kepada mahasiswa baru Tahun Ajar 2021/29022 pada momen kuliah perdana yang diselenggarakan Senin (20/9/21) lalu.

Pendidikan Karakter, kata Arkas, sangat erat hubunganya dengan pendidikan moral yang bertujuan membentuk dan melatih kemampuan individu secara tersu-menerus guna penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.

“Fungsi pendidikan tersebut untuk membentuk karakter peserta didik hingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleran, tangguh dan berperilaku baik,” tegasnya.

Sebagian mahasiswa baru PNN saat kuliah perdana berlangsung. (Foto : PND/DIKSIPRO)

Sebagai lembaga pendidikan formal berkompeten, kata Arkas,  PNN memiliki komiten kuat dan tanggung jawab  dalam membentuk karakter  pesrta didik mereka agar menjadi pribadi yang berakhlak, mulia, bermoral, berperilaku baik dan toleran.

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur PNN ini juga menjelaskan, pentingnya Pendidikan Karakter bagi masyarakat Indonesia harus ditanamkan sejak dini pada seluruh masyarakat Indonesia.

“Alasannya, karakter masyarakat dalam sebuah negara juga akan ikut menentukan bagaimana bangsa Indonesia kedepannya menjadi lebih baik atau malah bertambah buruk,” tegasnya.

Masih banyaknya kasus-kasus korupsi di Indonesia menurut Arkas Viddy menunjukkan bahwa masih kurangnya pendidikan karakter dan moral di negeri in. Hal tersebut diakibatkan pendidikan di Indonesia pada umunya mementingkan pendidikan formal tapi justru mengesampingkan pendidikan karakter.(PND/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button