EkowisNunukanSeni & Hiburan

Ragam 125 Kuliner Tradisional Beradu Enak dan Menarik

Irwan Sabri : “Merawat persatuan di tengah perbedaan etnis,”

NUNUKAN – Sebanyak 125 jenis makanaan tradisional dari berbagai tanah air ditampilkan dalam sajian kuliner Festival Kebudayaan Daerah pada Rabu (15/10/2025) yang digelar untuk menyemarakan peringatan HUT ke-26 Kabupaten Nunukan.

Seluruh jenis makanan tersebut disajikan oleh beberapa kerukunan etis yang ada di Nunukan yang menyertai kegiatan ini, masing-masing dari Persekutuan Dayak Lundayeh (PDL), Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG), Kerukunan Keluarga Bubuhan Banjar (KKBB), Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (KKSU), Ikatan Keluarga Toraja (IKAT), Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB)  dan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Tidak ingin tertinggal untuk meramaikan acara dengan menampilkan jenis makanan asal daerahnya, semarak sajian kuliner ini juga diikuti oleh Himpunan Keluarga Masenrengpulu (HIKMA), Kerukunan Keluarga Maluku (KKM), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kerukunan Keluarga Kutai (KKK), Lembaga Adat Bulungan, Lembagaa Adat Tidung, serta Paguyuban Warga Jawa (Pakuwaja).

Tidak kalah menarik dan cukup menyita perhatian pengunjung, tentunya kehadiran para Koko dan Cece dari Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Nunukan. Selain tampil dengan khas dengan busana dominan berwarna merah, mereka juga menjadi etnis yang paling banyak menyajikan jumlah kulier tradisionalnya, yakni 16 macam jenis kue termasuk minuman teh Cina.

Bupati Nunukan, Irwan Sabri yang menghadiri dan sempat mencicipi sejumlah kuliner yang disajikan pada kegiatan yang digelar di Indoor Gedung Olahraga (GOR) Sungai Sembilan ini memberikan apresiasinya terhadap etnis-etnis yang terlihat begitu antusias ikut meramaikan acara tersebut.

Rutinitas Pemkab Nunukan mengadakan kegiatan yang menampilkan aneka kuliner tradisional dari berbagai etnis di tanah air ini, menurut Irwn tidak terlepas sebagai upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan kepada generasi muda terhadap kekayaan budaya, alam, dan identitas bangsa yang memiliki filosofis, ekonomi, sosial dan sejarah yang mendalam.

“Namun tidak kalah penting, pesan yang ingin disampaikan melalui kegiatan serupa ini bagaimana kita di Kabupaten Nunukan ini dapat merajut persatuan di tengah perbedaan etnis, saling menghormati, merawat kebersamaan dan memperkut toleransi,” tegas Irwan.

Pelaksana Teknis dan Penanggungjawab Kegiatan, Sadariah dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahrga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Nunukan menjelaskan salah satu tujuan diselenggarakan pesta kuliner dalam rangka memeriahkan HUT Kabupaten Nunukan tahun ini untuk memperkenalkan kepada masyarakat sekali gus dapat mencicipi langsung jenis-jenis makanan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

“Banyak jenis kuliner tradisional yang tidak diketahui banyak orang dan tidak mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui ajang seperti ini kita memperkenalkan keragaman aneka kuliner tersebut sekali gus dapat mencicipinya,” kata Sadariah.

Tidak sekedar menyediakan momen dan sarana, peran Pemerintah Daerah untuk menyukeskan acara ini juga dengan memberikan dukungan anggaran terhadap masing-masing etnis sebesar Rp 3,7 juta sebagai modal belanja barang dan bahan pembuatan kuliner yang akan disajikan. (ADHE/DISPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button