
NUNUKAN – Semangat kolaborasi dan visi kemajuan membahana dalam pertemuan konstruktif antara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Nunukan dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Bertempat di tengah dinamika perbatasan, kedua organisasi kepemudaan ini menyatukan pandangan krusial mengenai urgensi percepatan pemekaran daerah di wilayah perbatasan. Sebuah langkah strategis yang diyakini akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) pemuda yang berkelanjutan.
Ketua Umum HIPMI Nunukan Djiorezi Silawane mengatakan, diskursus yang mengalir penuh kehangatan ini menyoroti betapa potensi ekonomi di wilayah perbatasan belum sepenuhnya teroptimalisasi.
Djio, sapaan akrab mantan Wapres Trisakti (2020-2021) ini mengatakan HIPMI Nunukan dengan lugas menyampaikan aspirasi para pengusaha muda yang melihat pemekaran sebagai momentum krusial untuk membuka keran investasi baru, menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih luas, dan mendorong lahirnya inovasi-inovasi kewirausahaan yang berdaya saing.
“Aksesibilitas yang meningkat dan fokus pembangunan yang lebih terarah pasca pemekaran diyakini akan menjadi angin segar bagi geliat ekonomi lokal,” ujar Djiorezi Silawane.
Senada dengan itu, KNPI Kaltara dengan penuh semangat mengartikulasikan harapan besar para pemuda di wilayah perbatasan. Mereka meyakini bahwa pemekaran bukan hanya sekadar perubahan administratif, melainkan sebuah investasi jangka panjang dalam peningkatan kualitas SDM.
Ketua KNPI Kaltara, Niko Ruru menyampaikan, dengan adanya pemerintah daerah yang lebih dekat dan responsif, diharapkan alokasi sumber daya untuk pendidikan, pelatihan vokasi, dan pengembangan potensi diri pemuda akan menjadi prioritas utama.
“Pemuda perbatasan memiliki potensi luar biasa yang selama ini mungkin terpendam karena keterbatasan akses dan peluang,” ujar Niko.
Lebih jauh, kedua organisasi ini menggarisbawahi bahwa percepatan pemekaran daerah perbatasan adalah sebuah keniscayaan dalam konteks keadilan sosial dan pemerataan pembangunan.
Wilayah perbatasan seringkali menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur yang kompleks, yang berimplikasi pada lambatnya laju pembangunan dibandingkan dengan wilayah sentral.
Pemekaran akan memungkinkan adanya fokus pembangunan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan unik wilayah perbatasan, sehingga ketimpangan pembangunan dapat diminimalisir secara signifikan.
Dalam semangat persaudaraan dan kesadaran akan tanggung jawab kolektif, HIPMI Nunukan dan KNPI Kaltara sepakat untuk mengawal isu ini secara berkelanjutan.
Mereka berkomitmen untuk menjalin komunikasi yang intensif dengan pemerintah daerah, DPRD, serta berbagai pihak terkait guna memastikan aspirasi masyarakat perbatasan, khususnya para pengusaha muda dan generasi penerus bangsa, dapat didengar dan diakomodir dalam proses pengambilan kebijakan.
Kolaborasi yang terjalin ini bukan sekadar pertemuan simbolik, melainkan sebuah deklarasi komitmen untuk bergerak bersama demi masa depan yang lebih gemilang bagi wilayah perbatasan.
Semangat juang yang lembut namun gigih dari para aktivis muda ini menjadi energi positif yang akan terus mendorong terwujudnya pemekaran daerah yang berkeadilan dan membawa manfaat nyata bagi seluruh masyarakat, terutama dalam memberdayakan potensi ekonomi dan mengembangkan SDM pemuda yang unggul.
HIPMI Nunukan dan KNPI Kaltara percaya bahwa pemekaran daerah perbatasan adalah sebuah langkah visioner yang akan melahirkan generasi muda yang lebih berdaya, inovatif, dan memiliki kontribusi signifikan dalam pembangunan bangsa.
“Dengan fondasi ekonomi yang kokoh dan SDM yang berkualitas, wilayah perbatasan akan bertransformasi menjadi garda terdepan kemajuan Indonesia,” tutup Niko.
Pertemuan ini diakhiri dengan penegasan kembali komitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam berbagai inisiatif pembangunan di wilayah perbatasan.
Semangat persatuan dan gotong royong yang terpancar dari para pemimpin muda ini menjadi cerminan harapan akan masa depan Kaltara yang lebih maju dan sejahtera, dimulai dari wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.
Sinergi antara kekuatan ekonomi yang diwakili HIPMI dan potensi pemuda yang diwadahi KNPI di Nunukan dan Kaltara adalah sebuah formula dahsyat untuk mengakselerasi perubahan positif.
Mereka adalah agen perubahan yang dengan kelembutan namun dengan langkah yang pasti, akan terus mengadvokasi percepatan pemekaran demi terwujudnya kemandirian ekonomi dan kualitas SDM pemuda perbatasan yang membanggakan. (WIRA/DPro)