Konflik RSUD Vs Tenaga Honorer Menghangat, Anggota DPRD Walk Out

NUNUKAN – Konflik antara manajemen RSUD dengan sejumlah tenaga honorer terkait kejelasan upah per bulan yang harus mereka terima, seperti yang sudah diberitakan media ini sebelumnya, semakin menghangat.
Pasalnya, pada jadwal pembahasan lanjutan melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang pelaksanaannya dijadwalkan Senin (3/3/2024), mengalami kegagalan. Sejumlah anggota wakil rakyat yang diundang mengikuti kegiatan ini, ramai-ramai melakukan aksi walk out.
Keputusan angkat kaki dari ruang rapat yang baru saja akan memulai agenda rapat yang direncanakan, menurut salah seorang diantara yang melakukan aksi walk Out, Andi Mulyono sebagai aksi protes atas ketidaksetujuan tidak dilibatkan tenaga honorer yang berkonflik pada rapat berlangsung.
“Apa artinya menggelar rapat jika pihak lain yang berhubungan erat dengan permasalahan terjadi, malah tidak dihadirkan. Hanya akan menjadi blunder,” ujar Andi Mulyono yang mengambil inisiatif pertama untuk walk out.
Ketua Komisi I di DPRD Nunukan ini juga mengaku merasa heran atas bersikukuhnya Plt. Direktur RSUD Nunukan, Sabaruddin yang enggan melibatkan tenaga honorer mereka dalam rapat tersebut, atas dalih sebagai pihak yang tidak diundang hadir dalam acara ini.
Pandangan politisi muda yang merupakan Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Nunukan ini, pimpinan beserta jajaran manajemen RSUD Nunukan dengan para tenaga honorer tersebut, merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Jika benar-benar ingin menyelesaikan persoalan ini secara transparan dan memberi hasil terbaik, maka segenap pihak harus bersama duduk satu meja untuk membicarakannya.
“Sebagai wakil rakyat kami tentunya mencarikan solusi terbaik untuk persoalan yang terjadi. Mestinya, kami harus adil dengan mendengar keterangan dari semua pihak yang terlibat. Agar tidak ada klaim-klaim untuk pembenaran diri sendiri, ” tegasnya.
Setelah Andi Mulyono, dua anggota DPRD Nunukan yang juga memutuskan walk out pada momen tersebut adalah Ketua Komisi II Andi Fajrul Syam serta Sekretaris Komisi III, Ustaniah. Buntutnya, pimpinan rapat, yakni Ketua Komisi III, Rian Anthoni memutuskan untuk menskor sidang dan dilanjutkan keesokan hari atau tepatnya pada Selasa (4/3/2025). Dengan catatan, perwakilan dari pihak tenaga honorer juga harus dihadirkan. (ADHE/DIKSIPRO)