
NUNUKAN – Selama dua hari berturut-turut, terhitung sejak Sabtu hingga Ahad (8-9/2/2025), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melaksanakan kegiatan perkemahan berisikan penyampaian materi Pelatihan Perempuan Siaga (Latansa) di Nunukan.
Digelar pada alam terbuka salah satu kawasan di Jl. Ujang Dewa Kelurahan Nunukan Selatan, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, mencatat diikuti 148 anggota yang tergabung dalam Barisan Putri Keadilan (Santika) dari beberapa kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Utara.
Steering Committee Santika, Arpiah ST mengatakan Latansa merupkaan salah satu bentuk pengkaderan terhadap anggota organisasi melalui aktifitas olahraga dan pemberdayan perempuan untuk mencetak muslimah-muslimah yang kuat secara lahir bathin dan pikiran.
“Semua bekal sebagai kader perempuan yang kuat baik secara ruhiyah, fikriyah dan jasadiyah akan kita berikan melalui kegiatan ini,” ujar Arpiah.

Lebih lanjut, Arpiah menuturkan, melalui kegiatan Latansa yang diselenggarakan dengan menghadirkan instruktur dari DPW PKS Kalimantan Utara, diharapkan akan memunculkan perempuan-perempuan tangguh. Tidak hanya pada lingkup sosial ketika berada tengah masyarakat, termasuk ketangguhan sebagai seorang ibu rumah tangga yang sigap saat berada di dapur.
Sebagai kegiatan yang baru untuk pertama dilaksanakan, kader PKS Nunukan yang sekaraang menjabat Wakil Ketua di Lembaga DPRD Kabupaten Nunukan ini memastikan, kegiatan Latansa kali ini sebagai bentuk uji coba untuk referensi menyempurnakan aktifitas serupa yang akan digelar pada masa-masa yang akan datang.
“Karena merupakan kegiatan pertama, pembinaan atau pemberdayaan yang kami lakukan baru terbatas untuk perempuan yang tercatat dalam keanggotaan Santika PKS se Kaltara. Namun tidak menutup kemungkinan, kedepannya juga akan lebih luas melibatkan juga kalangan perempuan di luar organisaasi yang berminat menyertainya,” kata Arpiah.
Kendati merupakan aktifitas perdana, sasaran lain dari pelaksanaan kegiatan Latansa ini diharapkan memunculkan anggota organisasi berbekal kemampuan yang dapat dijadikan sebagai pembimbing latihan untuk kader-kader pada generasi berikutnya.
Atau setidaknya menjadi profil ibu rumah tangga yang mampu menularkan bekal pengetahuan yang telah diperoleh kepada para ibu rumah tangga yang berada di sekitar tempat tinggalnya masing-masing. (ADHE/DIKSIPRO)