
NUNUKAN – Aksi mengakhiri hidup dengan cara gantung diri, dilakukan pemuda bernama Tm, Jum’at (31/1/2025) mengundang spekulasi, perbuatan tersebut dia ‘pertontonkan’ pada orang lain.
Dugaan tersebut didasari cerita saksi bernama Roy, rekan korban yang pertama kali mendapati korban tergantung seutas tali yang melilit leher Tm dengan ujung tali lainnya terikat pada salah satu balok gelagar atap rumah sewa yang ditinggalinya.
Dikisahkan Roy, subuh sekitar Pk. 05.00 Wita hari itu, dia bermaksud mengambil handphone miliknya yang dipinjam Tm malam sebelum kasus bunuh diri tersebut diketahui.
“Karena tidak ada jawaban waktu dia (Tm) saya panggil-panggil dari luar rumah akhirnya saya masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang yang tidak terkunci dan sedikit terbuka,” kata Roy.
Sesaat setelah memasuki rumah yang ditinggali Tm itulah Roy melihat tubuh rekan sepekerjaan mengikat bibit rumput laut (mabettang) tersebut dengan posisi tergantung tali dan tidak bergerak.
Ketika orang-orang mulai berdatangan setelah mendengar teriakan minta tolong dari Roy, barulah Roy mengambil handphone-nya yang dipinjam Tm.
Menurut penuturan saksi lagi, keberadaan handphone miliknya saat itu berada tidak terlalu jauh dari posisi Tm gantung diri. Posisinya, diletakkan berdiri sedikit tegak dengan camera depan menghadap tepat ke arah aksi Tm gantung diri.
“Handphone dalam keadaan hidup dengan kondisi camera sedang on tapi tidak sedang aktif terhubung komunikasi dengan, perangkat handphone lainnya” ujar Roy.
Dari cerita Roy itulah kemudian berkembang spekulasi, kemungkinan detik-detik menjelang akhir hayatnya Tm masih sempat berinteraksi dengan orang lain. Bisa jadi live menggunakan aplikasi facebook atau video call dengan aplikasi WhatsApp. Termasuk dugaan kemungkinan membuat rekaman video atas tindakan nekat yang dia lakukan.
Membuktikan langsung segala prasangka berkembang itu memang tidak mudah, mengingat handphone milik Roy pasca dilaporkan kepada pihak berwajib berasa dalam pengamanan Polisi sebagai barang bukti.
Kendati tidak sama persis dengan spekulasi warga, bahwa Tm sempat melakukan komunikasi dengan orang lain sebelum mengakhiri hidupnya dibenarkan Kapolres Nunukan, AKBP Bonifasius Rumbewas, S.I.K.,.
Menurut Boni, sapaan akrab Kapolres Nunukan ini, hasil pemeriksaan yang dilakukan kepolisian diperoleh fakta Tm sempat berkomunikasi dengan Nn, mantan pacar Tm yang sudah memutuskan hubungan asmara mereka.
“Ada hasil komunikasi melalui handphone antara Tm dengan Nn yang mendasari fakta tersebut kami temukan,” terang Boni.
Melalui video call yang dilakukan, Tm sengaja memperlihatkan rencana aksinya sebagai ancaman jika Nn tidak bersedia kembali merajut rangkaian asmara bersamanya.
Sehingga dipastikan motif aksi bunuh diri yang dilakukan Tm akibat kecewa dan tidak bisa menerima keinginan Nn menyudahi kisah kasih mereka.
Hasil pemeriksaan medis juga menegaskan kematian pemuda belia berusia 20 tahun tersebut murni bunuh diri. (ADHE/DIKSIPRO)