NUNUKAN – Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Nunukan, Faisal Rahman, memastikan tidak ada pegawai di kantornya yang terlibat praktik pungutan liar (Pungli) di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.
Klarifikasi itu diberikan terkait viral berita di media sosial yang menyebutkan salah satu oknum pelaku pungli di kawasan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan merupakan pegawai di KSOP Nunukan.
“Itu tidak benar. Oknum yang disebut bernama inisial NS itu bukan pegawai atau staf yang bekerja di KSOP Nunukan,” ucap Faisal, Sabtu (27/8/2022).
Namun dia membenarkan, yang bersangkutan pernah bekerja sebagai tenaga relawan di KSOP Nunukan berkisar antara tahun 2000 hingga tahun 2003. Dan menyiratkan yang bersangkutan memang memiliki seragam kantor yang dipimpinnya saat ini.
Nama NS, lanjut Faisal, tidak tercantum di dalam daftar hadir kantor, seperti umumnya pegawai dan tenaga honorer KSOP lainnya. Dan selama melakukan pekerjaannya sebagai tenaga sukarela di KSOP Nunukan, pria tersebut memang tidak pernah mendapatkan bayaran dari KSOP.
Bekerja sebagai tenaga sukarelawan di KSOP Nunukan, terang Faisal lagi, juga merupakan inisiatif dari NS sendiri. Kesempatan tersebut diberikan mengingat yang bersangkutan merupakan penduduk warga lokal.
“Pekerjaan sukarela yang dilakukan NS di KSOP Nunukan di antaranya membersihkan kantor, menjaga atau mengawasi pegawai yang sedang sakit di rumah,” terang Faisal.
Selama lebih kurang 2 tahun bertugas di Nunukan, menurut Faisal dirinya belum pernah melihat NS menggunakan pakaian dinas dengan atribut KSOP seperti yang ramai diberitakan media massa namun dia juga memastikan akan memanggil NS agar segera melepas pakaian dinas yang dikenakannya.
“Jika yang bersangkutan kedapatan kembali menggunakan atribut KSOP, maka kami akan melaporkannya ke pihak kepolisian,” tegasnya.
”Beberapa kali saya lihat dia (NS) berpakaian biasa, bukan seragam dinas KSOP. Dan keberadaannya di pelabuhan selama ini tidak terlepas dari profesinya sebagai pengusaha pengepul rumput laut,” kata Faisal yang mengaku merasa sangat gerah dengan adanya kejadian ini.
Informasi yang menyebutkan bahwa pelaku Pungli di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan sebagai oknum KSOP karena dalam melakukan aksinya pernah menggunakan seragam dan atribut KSOP diakui Faisal sangat merugikan instansinya.
Hingga saat berita ini diterbitkan, redaksi diksipro.com mencoba mengonfirmasi kepada NS melalui telepon seluler dan WhatsApp, namun yang bersangkutan tidak memberikan responnya. (DEVY/DIKSIPRO)