‘Begal’ Payudara Beraksi di Kp. Nelayan Nunukan Selatan

Korbannya IRT Muda Pulang Kondangan

NUNUKAN – Tindak pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di Kampung Nelayan RT. 08, Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, terjadi tadi malam, Senin (24/2/2025) sekitar Pk 21.00 Wita.

Korbannya, seorang ibu rumah tangga muda, diperkirakan berusia 25 tahun yang diremas anggota tubuh bagian dadanya oleh seorang pria yang hingga berita ini diturunkan, jati dirinya belum teridentifiksi.

Berdasar keterangan Ketua RT setempat, Nurfuadi, aksi pelecehan seksual yang kemudian oleh warga sekitar diviralkan dengan istilah begal t*t* tersebut dialami Na saat dia melintas sendirian di loksi dimaksud menggunakan kendaraan sepeda motor dalam perjalanaan pulang usai menghadiri undangan sebuah pesta pernikahan.

“Karena kondisi jalan yang rusak dan tanpa penerangan lampu jalan, korban memang mengendarai sepeda motor yang digunakan secara perlahan,” kata Nurfuadi.

Diceritakan, dengan kondisi dan situasi seperti saat itu, tiba-tiba dari kegelapan muncul sosok yang dipastikan seorang pria yang menghadang dan menghentikan sepeda motor yang dikendarai Na. Selanjutnya melakukan aksi terlarang tersebut. Sebelum akhirnya kembali menghilang di kegelapan.

Mengalami peristiwa tersebut, masih seperti dikatakan Nurfuadi, korban saat itu tidak bisa mengenali pelaku atau menenali ciri-cirinya. Namun setibanya dirumah, Na langsung menyampaikan pada suaminya atas kejadian apes yang dialami.

“Mendapat informasi kejadian itu, saya bersama suami korban dibantu beberapa warga serta personil anggota marinir Angkatan Laut yang bertugas di Pos AL Mansapa langsung melakukan pengejaran dan mencari pelaku disekitar tempat kejadian. Namun pelaku tidak kami temukan,” kata Nurfuadi lagi.

Oleh warga, aksi pelaku tergolong nekat dan cukup berani. mengingat tidak jauh dari lokasi kejadian terdapat Pos Marinir AL Nunukan dilengkapi dengan sejumlah personilnya yang ditugaskan di tempat itu.

Dikatakan Nurfuadi, kondisi jalan yang rusak dan tanpa penerangan lampu jalan di Kawasan itu memang dianggap cukup rawan untuk terjadi tindak-tindak kejahatan.

“Selaku RT, atas nama warga, kami sudah sering mengajukan permohonaan perbaikan jalan dan penerangan kepada Pemerintah Daerah melalui kegiatan Musrembang. Tapi sampai sekaranang harapan masyarakat itu belum juga terwujud,” ujar Nurfuadi.

Selain mengingatkan warga agar meningkatkan kehati-hatian, terutama para perempuan agar tidak melintas sendirian di jalan tersebut, juga akan mengantisipasi soal penerangan jalan dengan cara swadaya masyarakat setempat mengadakan lampu penerangan pada beberapa tiitik di jalan itu. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar
Exit mobile version