Zelvisya Sayutri Juara I Lomba Bercerita Tingkat SMA

Harapkan Bisa jadi Agenda Rutin Tahunan

NUNUKAN – Zelvisya Sayutri (17), Siswi SMA Negeri 1 Nunukan berhasil menjadi pemenang Lomba Bercerita tingkat SMA yang digelar di panggung Pasar Perbatasan (Paras) di Jalan Lingkar Nunukan, Jum’at (14/10/2022).

Pada lomba yang diselenggarakan sebagai rangkaian acara memeriahkan HUT Kabupaten Nunukan ke-23 tersebut, Icha, begitu biasa akrab dia disapa, berhasil mengungguli 9 peserta Lomba Bercerita perwakilan sekolah lainnya.

Pada lomba yang untuk pertama kali menempatkannya sebagai yang terbaik ini, Icha memilih materi cerita legenda rakyat dari Sebuku, berjudul Asal Mula Dulun Sebuku. Dalam bahasa daerah etnis Tidung, Dulun berarti Ombak.

Diketahui pada lomba ini panitia penyelenggara membebaskan pesertanya memilih cerita rakyat dari 5 kabupaten/kota di Kalimantan Utara sebagai materi yang diperlombakan.

“Selain unik, cerita Dulun di Sebuku tersebut memiliki pesan moral yang kuat. Saya menyukainya. Itulah alasan kenapa akhirnya saya memilih materi cerita tersebut untuk disampaikan,” kata Icha.

Menjelaskan keunikan cerita yang dimaksudkannya, menurut Icha, Dulun dimaksud menjadi fenomena alam yang sangat menarik. Karena ombak biasanya hanya terjadi di laut. Namun berbeda yang terjadi di Sebuku, ombak tersebut adanya di sungai.

Sedangkan kekuatan pesan moral yang ada pada cerita itu, menurut anak pertama dari dua bersaudara anak pasangan Syamsur dan Sri Wahyuni ini, memberi sebuah pelajaran penting pada setiap orang untuk tidak mengingkari janjinya.

Selain menambah pengalaman dan memperluas wawasan, motivasi lain dibalik ikut sertanya pada Lomba Bercerita, menurut Icha karena sejatinya dia sangat menyukai hal yang terkait dengan sastra. Juara satu pada lomba yang dia ikuti ini merupakan gelar pertama yang sudah dia raih untuk ajang serupa.

Diakui, dirinya hanya memiliki persiapan selama tiga hari untuk berlatih setelah dipilih oleh guru kelas untuk mewakili sekolah mengikuti lomba ini. Oleh Kepala Sekolah Icha mendapat dispensasi untuk berlatih saat jam pelajaran tertentu. Dia juga memanfaatkan waktu senggang di rumah untuk berlatih.

“Kalau di rumah, biasanya saya berlatih menjelang waktu tidur. Diantara materi latihan yang fokus saya pahami melatih ekspersi wajah dan gerakan tambahan yang diperlukan,” terangnya.

Kepada Pemerintah Daerah setempat, melalui instansi terkait, pelajar di SMA Negeri 1 Nunukan ini berharap agar lomba bercerita dijadikan sebagai agenda rutin tahunan agar literasi di perbatasan dapat meningkat. Selain itu, melalui ajang lomba bercerita seperti yang dilaksanakan saat ini, diharapkan masyarakat di Kabupaten Nunukan juga bisa lebih memahami cerita rakyat yang ada di daerahnya. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar
Exit mobile version