Sebulan Terakhir, Terjadi 4 Kasus Manusia Dimangsa Buaya

BPBD Nunukan Ingatkan Masyarakat Agar Waspada

NUNUKAN – Peristiwa manusia dimangsa buaya, belakangan ini cukup kerap terjadi di Kabupaten Nunukan. Sejak akhir bulan Juni hingga minggu ketika bulan Juli 2022 saja, tercatat ada 4 kasus kejadian yang menelan korban jiwa.

Umumnya mangsa yang menjadi korban adalah warga yang melakukan aktifitas keseharian mereka sebagai nelayan yang berbuntut menimbulkan keresahan pada nelayan lainnya.

Masing-masing korban pada keempat kasus dimaksud, diawali pada warga Desa Tepian Kecamatan Sembakung atas nama Johan, yang menjadi korban saat mencari ikan dan udang di Sei. Sembiling pada Jum’at (24/6/2022).

Johan yang saat itu bersama salah seorang keponakannya disambar buaya di depan pintu sebuah tambak. Selama tiga hari dilakukan pencarian, jasad korban akhirnya baru ditemukan mengapung tidak jauh dari tempat kejadian dengan kondisi mengalami banyak luka pada beberapa bagian anggota tubuh yang diduga kuat bekas gigitan dan cakaran buaya.

Korban berikutnya adalah Baharuddin, warga Desa Tabur, Kecamatan Sei. Menggaris yang diduga kuat menjadi mangsa buaya pada Kamis (14/7/2022). Dijelaskan, pria itu tidak kunjung kembali ke rumahnya setelah sebelumnya, sekitar Pk.23.00 Wita berpamitan pada anggota keluarganya untuk buang air besar ke sungai.

Dua hari pencarian yang dilakukan terhadap Baharuddin, warga setempat menemukan organ tubuh berupa hati manusia. Menduga kuat organ tubuh tersebut milik Baharuddin, warga meningkatkan upaya pencarian buaya yang dianggap telah memangsa Baharuddin.

Hasilnya, pada Senin (18/7/2022) warga menemukan dan menangkap buaya sepanjang 5 meter. Setelah berhasil dilumpuhkan, buaya tersebut dibawa ke daratan dan dibelah pada bagian perutnya, warga menemukan jasad Baharuddin.

Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir. (DEVY/DIKSIPRO)

Hanya dalam waktu 8 hari berikutnya atau tepatnya pada Jumat (22/07/2022) warga di Kecamatan Sei. Menggaris dihebohkan dengan peristiwa yang menimpa seorang nelayan asal Kabupaten Tana Tidung bernama Samsul yang diterkam buaya saat berada di Sungai Pangkalan Adimitra, Kecamatan Semenggaris.

Dari pencarian yang dilakukan, potongan tubuh pria tersebut ditemukan sekitar 4 Km dari tempat kejadian. Pihak keluarga dibantu tim gabungan memutuskan untuk menangkap buaya pemangsa dengan memberi umpan bangkai ayam yang dibubuhi racun.

Beberapa saat setelah menyambar umpan yang sudah dibubuhi racun tadi, buaya yang dicari muncul kepermukaan air dan memuntahkan potongan tubuh manusia. Kesempatan itu dimanfaatkan warga untuk menangkapnya dengan cara di tombak.

Kejadian terakhir di Desa Rahayu, Sebakis Kecamatan Sei. Menggaris, seorang warga setempat bernama La Upa hilang secara misterius dari perahu miliknya yang digunakan untuk mencari ikan di sungai Merah di desanya pada Jum’at (22/7/2022).

Warga menduga pria yang berprofesi sebagai nelayan itu menjadi korban mangsa buaya. Karena barang-barang perlengkapan yang dia bawa ditemukan masih utuh di dalam perahu.

Hingga berita ini diturunkan tim SAR dan BPBD Nunukan bersama masyarakat sekitar masih melakukan pencarian guna memastikan apakah La Upa juga menjadi korban mangsa buaya atau hilang karena sebab lain.

Kasubid Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir menjelaskan, aktifitas rutin perburuan buaya di Kabupaten Nunukan memang tidak ada. Hal itu hanya dilakukan jika ada korban yang menjadi mangsa hewan buas tersebut.

“Warga akan memburu dan membunuh buaya dengan niat untuk mencari korban yang diketahui atau terindikasi menjadi mangsa  buaya,” terang Muhammad Basir, Senin (25/7/2022).

Karena peristiwa beruntun korban dimangsa buaya dalam tenggang waktu yang tidak terlalu lama yang terjadi di daerah ini Muhammad Basir mengingatkan masyarakat yang bermukim di pinggiran sungai atau para nelayan agar lebih berhati-hati jika sedang mencari ikan.

“Tetap waspada dan menghindar saja jika melihat ada buaya di pinggiran sungai. Keluar untuk mencari nafkah sebagai nelayan harus memperhatikan keselamatan jiwa,” ucapnya. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar
Exit mobile version