BULUNGAN – Merayakan peringatan Hari Buruh pada 1 Mei 2025 nanti sebanyak 35 komunitas/organisasi yang ada di Kalimantan Utara akan menggelar aksi turun ke jalan untuk menyuarakan keluh kesah yang dirasakan rakyat kecil di wilayah ini. Selain berorasi atau menyampaikan pidato, kegiatan rencana gelarnya dikonsentrasikan di Tugu Cinta Damai, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara tersebut juga mengumandangkan ‘rintihan’ masyarakat kalangan bawah melalui puisi sebagai apresiasi perjuangan para pekerja atau buruh.
Diketahui kemudian, aksi mimbar bebas turun ke jalan yang digelar dengan konsep kolaborasi buruh-tani-nelayan-mahasiswa-rakyat miskin kota-komunitas adat-kaum tertindas lainnya atau dengan yang lebih singkat disebut Kolaborasi Rakyat Kecil itu nanti diinisiasi oleh Forum Intelektual Kaltara (FIKR) yang dikoordinir Joko Supriyadi.
Menurut Joko, hingga Sabtu (26/4/2025) dari seluruh organisasi yang akan melibati aksi tersebut telah terkumpul sebanyak 45 petisi berisi ungkapan perasaan tentang situasi dan kondisi yang berkembang di tengah masyarakat saat ini yang nanti akan disampaikan kepada pemerintah untuk dijadikan perhatian
“Isi petisi cukup beragam. Diantaranya ada tuntutan penolakan terhadap penghapusan insentif guru di Kaltara sampai persoalan pembangunan jalan ke Peso,” terang Joko Supriyadi yang memaklumkan jumlah petisi tersebut bisa saja bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah organisasi/komunitas yang akan ikut bergabung dalam aksi tersebut.
Selain tokoh yang turut menyusun petisi, masing-masing dari 35 organisasi yang disebut sudah menyatakan kesiapan bergabung dalam kegiatan aksi yang digerakkan FIKR tersebut adalah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kaltara, Lembaga Adat Kesultanan Bulungan Kaltara, Serdaduuq Adat Regatn Tatau DPD Kabupaten Tana Tidung Kaltara, Sawit Watch, Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kaltara, Serikat Buruh Perjuangan Indonesia (SBPI) Kaltara, Partai Buruh, Media Tipikor, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjung Selor, Aliansi Pemuda Tanjung Selor Untuk Percepatan DOB, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kaltara, Pemuda Kayan, Pejuang Plasma Sepanjang Sungai Kayan, Lembaga Investigasi Negara Provinsi Kalimntan Utara (LIN Kaltara), Pejuang Percepatan Pembangunan Jalan Peso serta Himpunan Pemuda Bulungan Kaltara.
Selain itu turut bergabung pula Pemuda Dayak Punan, LMND Bulungan, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bulungan, Mahasiswa Dayak Kenyah (MDK) Kota Tarakan, Pemuda Dayak Belusu, Pemuda Tanah Kuning-Mangkupadi, Pemuda Kampung Baru, Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Kaltara, Kaukus Perempuan Politik Indonesia Kaltara, Himajep STIE, Yayasan Lembaga Budaya Dayak Tidung Bersatu, Komunitas Nelayan Tradisional Bulungan, DPAC Pusaka Mangkupadi, Gerakaan Mahasiswa Nasional Indonesi (GMNI) Cabang Bulungan, Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia Tanjung Selor , KSPSI KAHUT Bulungan, Gabungan Supir Truk Bulungan, Dr. Ismit Mado, Tokoh Pemekaran Kaltara, Forum Guru Tapal Batas Kaltara dan Forum Peduli Malinau dan Lingkungan (FOPMAL).
Agar terselenggara damai dan tidak menimbulkan bentrokan atau hal lain yaang tidak diinginkan, menurut Joko Supriadi, sejak masa persiapan dilakukan FIKR telah membangun komunikasi-komunikasi terhadap berbagai pihak. Termasuk menyampaikan surat pemberitahuan Ke pihak Polda Kaltim yang jauh hari sebelumnya telah dilakukan.
Selain sebagai tempat publik yang cukup luas dan indah dengan pemandangan tepi sungainya serta resiko gangguan kenyamanan pengguna jalan serta kerusakan infrastruktur yang minim, alasan lain dipilihnya lokasi Tugu Cinta Damai sebagai tempat berkumpulnya massa pada kegiatan tersebut adalah dari sisi historisnya.
“Nilai sejarahnya, terkait dengan adanya kesepakatan berdamai antar kubu di daerah ini yang sebelumnnya pernah bertikai. Yang kemudian menjadi ikon daerah yang melambangkan semangat keharmonisan dan kedamaian antar etnis di wilayah ini. Hal seperti itu pula diharapkan pada aksi kolaborasi rakyat kecil yang tetap menginginkan persatuan yang damai ini,” terang Joko. (JS/DIKSIPRO)