Formaline Nunukan Gelar Pameran Jajanan Tradisional

Diikuti 12 Etnis Pamerkan Kue Khas Daerah Masing-masing

NUNUKAN – Sebanyak 12 etnis yang tergabung dalam Forum Masyarakat Adat Lintas Etnis (Formaline) Kabupaten Nunukan sukses menggelar Pameran Jajanan Kue Tradisional se-Kabupaten Nunukan pada Ahad (11/9/2022).

Selain dihadiri oleh para tamu undangan, kegiatan yang digelar di kawasan Taman Alun-Alun Kota Nunukan tersebut juga mendapat perhatian ramai dari masyarakat.

Tingginya antusias masyarakat menyaksikan acara ini, karena pada kesempatan yang ada, selain melihat langsung, pengunjung juga dapat mencicipi aneka jenis jajanan yang selama ini memang tidak pernah terlihat dijual di tempat-tempat umum.

Sebut saja misalnya kue Gerigut dan Telor Biawan yang dipamerkan oleh etnis Tidung, Lemang Bakar dan Kunek dari etnis Lundayeh atau dari Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara KKSU yang menampilkan Koyabu dan Kokole.

Ketua Umum Formaline Nunukan, Sumari menegaskan inisiatif melaksanakan Pameran Jajanan Kue Tradisional ini untuk memunculkan potensi jajanan yang dimiliki etnis-etnis yang ada di Kabupaten Nunukan. Terutama yang tergabung dalam Formaline.

Munculnya ide ini, menurut Sumari berawal ketika dirinya menghadiri undangan kegiatan salah satu institusi di Nunukan yang dikunjungi juga oleh sejumlah tamu penting dari Jakarta.

Saat itu, kata Sumari, di antara tamu dari Jakarta ada yang menanyakan, apakah jenis-jenis kue yang disajikan untuk menyambut mereka itu merupakan jajanan khas masyarakat Nunukan.

Pertanyaan tersebut, lanjut Sumari lebih terasa seperti ‘cubitan’ untuk mengingatkan. Lantaran aneka kue yang dihidangkan untuk tamu saat itu umumnya kue-kue modern. Sebut saja satu di antaranya Risoles.

“Dari kejadian itulah, saya kemudian menyampaikan kepada rekan-rekan pengurus Formaline untuk berbuat sesuatu terkait potensi jajanan tradisional yang ada dan mendapat respon sangat positif dan antusias dari seluruh pengurus etnis yang tergabung dalam Formaline,” kata Sumari.

Kegiatan Pameran Jajanan Kue Tradisional se-Kabupaten Nunukan yang baru digelar untuk pertama kalinya ini juga mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.

Mewakili Gubernur, Kadis Perindagkop dan UKM Provinsi Kalimantan Utara, Hasriyani mengapresiasi inisiatif Formaline Nunukan yang berupaya memperkenalkan lebih luas potensi jajanan dan kue tradisional masyarakat etnis yang ada di Nunukan melalui kegiatan pameran serupa ini.

“Saya berharap, upaya yang dilakukan masyarakat Kabupaten Nunukan melalui Formaline memperkenalkan jajanan tradisional seperti ini bisa diikuti oleh kabupaten kota lainnya di Kalimantan Utara,” kata Hasriyani.

Masing-masing dari 12 etnis yang ikut meramaikan kegiatan Pameran Kue Tradisional gelaran Formaline Nunukan ini, Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB), Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Dewan Adat Dayak (DAD), Ikatan Keluarga Toraja (IKAT), Paguyuban Warga Jawa (PAKUWAJA), Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST).

Selebihnya adalah Forum Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Utara (FKBB-KU), Kerukunan Keluarga Nusa Tenggara Timur (KKNTT), Lembaga Adat Tidung (LAT), Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (KKSU), Kerukunan Keluarga Batak Nunukan (KKBN) serta Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).(PND/DIKSIPRO)

Komentar
Exit mobile version