YSBKU Akan Gelar Bedah Buku Dua Penulis Nunukan
Joko : “Literatur sejarah dan budaya di Kaltara masih sangat kurang,”
NUNUKAN – Dalam Upaya meningkatkan literasi masyarakat terhadap sejarah dan budaya yang ada di Kalimantan Utara, Yayasan Sejaran dan Budaya Kalimantan Utara (YSBKU) akan melaksanakan kegiatan bedah buku yang direncanakan berlangsung di Nunukan pada Oktober mendatang.
Menarik sekaligus membanggakan, dua buku yang akan dibedah adalah karya dua penulis di Nunukan yang selama ini belum banyak tersebar luas di tengah masyarakat, tidak terkecuali di Nunukan sebagai daerah keberadaan kedua penulisnya.
Kedua judul buku dengan masing-masing penulisnya yang akan diungkap kembali secara singkat tentang isi dan saran yang akan diberikan terkait kekurangan dan kelebihannya nanti adalah buku berjudul Sejarah Nunukan Pra Kolonial Belanda Sampai Pra Otonomi Daerah yang ditulis Lisran, S.AP., M.AP dan buku dengan judul Arus Interaksi Tidung Kalimantan Utara-Filipina Tahun 1500-1800 yang ditulis dr. Syahriza Pahlevi.
Menceritakan latar belakang sehingga akan diselenggarakannya kegiatan bedah buku dimaksud, menurut Ketua YBSKU, Joko Supriadi, setelah mendapati fakta bahwa literatur sejarah dan budaya di Kalimantan Utara ini masih sangat kurang. Padahal sangat banyak sejarah di wilayah Kalimantan Utara yang belum terungkap.
“Bahkan banyak naskah-naskah kuno, tidak hanya yang ada tersebar di tengah masyarakat, bahkan tidak sedikit di luar negeri (Belanda) yang belum dikumpulkan dan diterjemahkan. Artinya, belum bisa dinikmati oleh umum,” kata Joko.
Tidak sekedar bahwa fakta literatur sejarah dan budaya di Kalimantan Utara masih sangat kurang, digelarnya kegiatan bedah buku dimaksud, kata Joko, juga bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu maupun masyarakat yang sifatnya dapat memberikan efek untuk ranah yang sangat luas.
Karenanya, lanjut Joko, dalam upaya mengakomodir atau meningkatan literasi di tengah masyarakat tersebut adalah dengan kegiatan bedah buku. Kali ini, program bedah buku tersebut memilih Nunukan sebagai tempat pelaksnaaannya karena di daerah ini ada dua penulis potensial yang peduli dengan rangkaian sejarah dan budaya di wilayah Kalimantan Utara.
“Kedua penulis buku tersebut nanti yang akan dihadirkan sebagai nara sumber dan dua tokoh dari kalangan intelektual yang akan dilibatkan sebagai panelis, salah satunya Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis, S.Sos., M.M yang juga Sekretaris Ikatan Intelektual Dayak, Kabupaten Nunukan.
Kendati dilaksanakan di Kabupaten Nunukan, dari kegiatan bedah buku yang dilaksanakan nanti kedepannya bisa menjadi inspirasi kalangan muda di Kalimantan Utara, khususnya kabupaten Nunukan untuk muncul sebagai penulis buku yang andal yang dapat mengangkat berbagai potensi dimiliki daerah untuk diketahui Masyarakat.
Selain bedah buku yang akan digelar di Nunukan, beberapa rangkaian kegiatan lain yang juga akan dilakukan YSBKU pada bebearap kabupaten kota dalam momen Peringatan HUT Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2023 ini diantaranya Dialog Usulan Nama Pahlawan Nasional dari wilyah Kalimantan Utara di Kabupaten Malinau, Dialog Ekonomi Kerakyatan di Kota Tarakan.
Secara historis dianggap sebagai bagian dari wilayah Kalimantan Utara, YSBKU juga akan menggelar kegiatan Dialog Potensi Kerjasama Sejarah dan Budaya Antara Kaltara dan Berau.
“Masih di bulan yang sama, di Kabupaten Tanah Tidung (KTT) kegiatan yang akan diselenggarakan adalah Bazar Produk Khas Lokal,” kata Joko. (ADHE/DIKSIPRO)