Sambut Imlek 2574, Puluhan Lilin Raksasa Hiasi Kelenteng San Seng Kong.

Susanto : "Semoga masyarakat Nunukan 'banjir' rezeki,"

NUNUKAN – Memeriahkan perayaan Tahun Baru Cina Tahun 2023 atau Tahun Baru Imlek Tahun 2574 kali ini, Majelis Agama Khonghucu Indonesia (Makin) Kabupaten Nunukan menyemarakkan Kelenteng San Sen Kong dengan puluhan lilin berwarna merah mulai dari ukuran kecil hingga yang berukuran jumbo.

Menurut Sekretaris Makin Kabupaten Nunukan, Susanto, lilin-lilin yang ada, termasuk yang berukuran tinggi hingga lebih dari satu meter tersebut diperoleh dari sumbangan warga Tionghoa yang ada di Nunukan

“Lebih dari 20 lilin dari berbagai ukuran yang menghiasi Kelenteng San Seng Kong kali ini diperoleh dari partisipasi warga Tionghua yang ada di Nunukan,” jelas Susanto, Sabtu (21/1/2023).

Menjelaskan makna dari lilin-lilin yang menghiasi Gedung Kelenteng yang berlokasi Jl. Pembangunan RT. 10 Kelurahan Nunukan Barat Kabupaten  Nunukan Kalimantan Utara, menurut Susanto sebagai simbol do’a yang dipanjatkan dari pihak keluarga untuk almarhum kerabat mereka agar dapat diterima disisi Yang Maha Kuasa. Sedangkan untuk keluarga yang masih hidup, diharapkan selalu memperoleh kesehatan, keberuntungan dan kemakmuran.

“Warga Tionghoa umumnya pergi ke Kelenteng untuk berdoa memohon perlindungan, keselamatan dan rejeki,” ujarnya

“Pada saat sambut pergantian tahun atau Imlek, masyarak Tionghoa akan menyalakan lilin dimulai sejak waktu pergantian tahun hingga selama masa imlek berlangsung,” terang Susanto.

Pada setiap momen perayaan Imlek itu juga, katanya lagi, selain menghiasi dengan lilin, pengurus Kelenteng juga mengganti hiasan-hiasan yang ada dengan yang baru. Namun dipastikan, kebiasaan itu merupakan sebuah tradisi. Sehingga tidak dapat diklaim Imlek itu menjadi milik agama tertentu.

“Menurut kalender Cina, Imlek sebagai perpindahan tahun sebelumnya ke tahun baru. Siapa saja bisa merayakannya. Terutama mereka yang merupakan ada keturunan Cina, tentu saja ikut merayakan,” imbuh Susanto.

Susanto menjelaskan, sehari sebelum pergantian tahum, maka tahun ini masih Tahun 2573 Kongzili dengan Sio Macan. Lewat tengah malam sudah berganti menjadi Tahun 2574 Kongzili dengan Sio Kelinci Air.

“Karena merupakan Tahun Sio Kelinci Air, kita harapkan semua masyarakat Tionghoa dan masyarakat  Nunukan mengalami ‘banjir’ rejeki dan ‘banjir’ kesuksesan,” ungkap Susanto. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar
Exit mobile version