Nunukan

Ramaikan HUT ke-24 Nunukan, Tari Jepen Massal Digelar di Halaman Kantor DPRD Nunukan

NUNUKAN – Salah satu dari keinginan yang cukup lama terpendam pada Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid, ditampilkannya sebuah tarian kolosal etnis masyarakat di daerah ini akhirnya terwujud saat perayaan HUT Kabupaten Nunukan ke-24 tahun 2023.

Dilibati lebih dari 500 orang ikut menari, Tari Jepen massal diiringi lagu khas masyarakat Tidung berjudul Impong De Lunas Insuai ditampilkan di halaman kantor DPRD Nunukan beberapa saat usai pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa di Gedung Wakil Rakyat di Kabupaten Nunukan tersebut.

Bahkan Bupati didampingi suami, Andi Muhammad Akbar Djuarzah yang juga Wakil Ketua di DPRD Provinsi Kalimantan Utara serta beberapa pejabat instansi pemerintahan maupun pimpinan Forkopimda serta hamper 200 tamu undangan yang hadir saat itu ikut berlenggang lenggok menarikan tari Jepen tersebut.

Koordinator Pelatih Tari Jepin Nunukan, H. Surai mengatakan, lagu Tidung Impong De Lunas Insuai, dalam filosofinya diartikan sebagai bentuk persatuan agar tidak terpecah belah untuk satu tujuan yang sama atau bersatu padu dalam kebersamaan.

“Impong De Lunas Insuai menggambarkan keberagaman perbedaan tetapi tetap bekerja sama sehingga menghasilkan yang terbaik untuk Nunukan,” kata Surai yang merupakan Kepala Di
Tarian Impong De Lunas Insuai sendiri memiliki empat gerakan yakni, gerak pertama mengatupkan tangan di dada sebagai tanda ucapan syukur atas rezeki yang diberikan oleh allah kepada hambanya.

Gerakan kedua disebut Pilamboi atau melambaikan tangan yang artinya memanggil rezeki agar datang ke rumah dengan segala berkah dan berlimpah. Gerakan ketiga menggambarkan lambaian tangan bawah yang artinya bekerjasama dalam mencari rezeki dengan semua suku dan ras.

“Gerakan keempat menggambarkan keinginan bahwa semua sudah menjadi satu sehingga masyarakat tidak boleh lagi pecah dalam satuan tujuan yang sama,” tutur Surai.

Kemudian, lagu Semajau yang digunakan pada tarian diartikan sebagai bentuk bergembira dan menari bersama-sama. Tarian Sumajau tidak memiliki gerakan khusus karena semua penari bebas namun tetap dalam satu panduan.

Tari Semajau bisanya dinyanyikan di acara pesta panen dan pesta rakyat maupun pesta pernikahan, Semajau sendiri merupakan tarian khas Dayak Murut yang menjadi rumput dari suku Tidung di Kalimantan Utara (Kaltara) dan Sabah, Malaysia.

“Suku Tidung adalah bagian dari Suku Dayak Murut yang keberadaannya tersebar di Kaltara sampai Malaysia,’ bebernya.

Penari Jepin yang berasal dari instansi Pemerintah Nunukan berjumlah 500 orang akan dipertahankan untuk kembali mengikuti tarian budaya di acara Irau Nunukan dilaksanakan bulan November 2023.

Penari Jepin yang nantinya ditampilkan pada Irau Nunukan akan ditambah dari perwakilan masyarakat Kecamatan Sebuku, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Lumbis dan kecamatan Krayan yang jumlahnya mencapai 1.000 orang.

“Inilah satu cara kita melestarikan budaya adat Tidung dan paling membahagiakan tarian Jepin tadi diikuti semua suku di Nunukan,” ujarnya.

Mewakili lembaga adat Tidung, Surai mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Nunukan yang memberikan dukungan dana untuk memeriahkan HUT Kabupaten Nunukan dalam berbagai macam kegiatan.

“Kepada masyarakat terimalah apa yang diberikan pemerintah untuk kemajuan Nunukan, mari bersatu padu membangun daerah ini,” ungkap Surai. (ADHE/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button