Puskesmas Sei Taiwan 3 Kali Raih Peringkat I Kinerja Terbaik

NUNUKAN – Untuk kali ketiga, Puskesmas Sei Taiwan di Sebatik kembali memperoleh gelar Peringkat I Kinerja Terbaik Puskesmas se- Kabupaten Nunukan. Dua kali sebelumnya, gelar serupa diperoleh pada tahun 2020 dan tahun 2021.

Penghargaan Kinerja Terbaik itu diberikan pada momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-58 di Paras Perbatasan, Kecamatan Nunukan Selatan. Senin (14/11/2022)

Diketahui, untuk mendapat gelar yang membanggakan tersebut, Puskesmas Sei. Taiwan harus bersaing ketat dengan 15 Puskesmas lainnya yang ada di Kabupaten Nunukan.

Sama seperti sebelumnya, menurut Kepala Puskesmas Sei Taiwan, Kecamatan Sebatik, Arbaiyah, penilaian kinerja terbaik kembali diberikan kepada mereka tentunya terkait dengan semua program layanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas Sei Taiwan.

“Dalam lintas program, sasarannya harus tepat. Misalnya sasaran Balita ya programnya bisa perkembangan gizi anak, lalu kesehatan anak. Jadi tidak dipisah-pisah,” terang Arbaiyah.

Selain itu, lanjut dia, sasaran mereka kepada masyarakat usia produktif, ada banyak program kesehatan yang bisa digarap. Miisalnya, dengan mengajak olahraga dan program skrining penyakit mereka

Dijelaskan juga, selain capaian program, prestasi dan inovasi Puskesmas juga dinilai sangat baik.

Saat pandemi Covid-19, kunjungan ke Puskesmas dan Posyandu terjadi angka penurun yang sangat signifikan.

Menyikapi itu, lanjut Arbaiyah, pihak Puskesmas Sei Taiwan yang pro aktif melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan, diakui Puskesmas Sei Taiwan tidak bisa melakukannya sendiri karena bagitu banyak sasaran. Sehingga dilakukan kerjasama lintas sektoral. Mulai dari Kades, Camat, masyarakat. kader Posyandu, termasuk peran penyuluh KB.

Dengan jumlah penduduk di Sei Taiwan berkisar antara 5.000 hingga 6.000-an jiwa, jumlah tersebut menjadi fluktuatif, karena banyak warga yang pindah datang ke Pulau Sebatik.

Sedangkan Puskesmas Sei Taiwan saat ini baru memiliki 1 orang dokter dan 10 orang Perawat dan Bidan.
Kepala Puskesmas Sei Taiwan ini mencontohkan dirinya sebagai dokter umum.

Selain sebagai pejabat struktural, dia juga melakukan tugas-tugas pelayanan. Sehingga dengan tenaga yang ada, Puskesmas Seim Taiwan sebenarnya butuh minimal 1 orang dokter umum lagi untuk aktif di kegiatan kesehatan masyarakat.

Menurut Arbaiyah, belakangan ini angka pasien hipertensi dan diabetes melitus meningkat di Puskesmas yang dia pimpin ini dan didominasi oleh usia produktif.

Guna mengatasi persoalan banyak diantara masyarakat yang masih memilih berobat ke Tawau, Malaysia, Arbaiyah berharap Pemerintah Daerah melengkapi sarana dan prasarana di setiap fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yang ada

“Daerah kita berbatasan darat langsung Malaysia. Jika masih banyak warga kita yang memilih berobat ke Malaysia, karena sarana dan prasarana kesehatan yang kita miliki masih terbatas,” pungkasnya. (DEVY/DIKSIPRO)

Komentar
Exit mobile version