Nunukan

Pidato Pertama Laura Setelah Jadi Bupati Lagi

Laura : Saya percaya warga Nunukan adalah masyarakat tangguh

NUNUKAN – Jum’at (4/6) DPRD Nunukan menggelar Rapat Paripurna Masa Sidang Ke III Tahun 2020 – 2021 dalam rangka penyampaian pidato Bupati Nunukan terpilih periode tahun 2021-2024.

Sesuai ketentuannya, pidato pada Rapat Paripurna oleh wakil rakyat tersebut merupakan yang pertama kali disampaikan oleh Bupati terpilih di depan publik setelah resmi didefinitifkan oleh pejabat berwenang.

Mendasari kegiatan ini, Ketua DPRD Nunukan Hj. Rachma Leppa memastikan rapat paripurna yang digelar sebagai tindak lanjut Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian terhadap setiap Kepala Daerah pemenang Pilkada.

Selaku Bupati yang terpilih untuk kedua kalinya, dalam pidatonya saat itu Hj, Asmin Laura Hafid, SE,. MM,. Ph.D menyampaikan beberapa persoalan yang sedang dan akan terus dihadapi pada masa kepemimpinannya. Diantaranya, terkait ketersediaan anggaran dan wabah Covid-19 yang hingga kini tak kunjung berakhir.

Ketidaksesuainya anggaran dengan keinginan, kata Laura, sepertinya masih akan terus berlanjut. Lesunya perekonomian global, secara otomotis berimbas pada perekonomian nasional dan daerah.

“Kami (pemerintah) mendengar keluhan para penjual sayur di pasar-pasar. Mereka mengaku omset penjualannya menurun. Kami juga mengerti, betapa sulitnya para sarjana yang baru lulus mencari pekerjaan dan kami juga mengerti kesulitan ibu rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,” ungkap Laura.

Gambaran itu, kata Laura begitu jelas membuat dia selaku Bupati bersama wakilnya sangat tersentuh. Karenanya, sebagai pemimpin yang kembali diamanahkan untuk kedua kalinya, Laura berkomitmen tidak larut dalam segala kekalutan tersebut. Sebaliknya akan bekerja keras dan bergerak cepat dalam menyelesaikan tahap demi tahap setiap persoalan di masyarakat.

Foto : Bupati dan Wakil Bupati Nunukan saat menghadiri Rapat Paripurna Masa Sidang Ke III Tahun 2020 – 2021. (DIANSYAH/DIKSIPRO)

“Namun, tidak ada solusi instan dalam hidup ini. Semua butuh proses, butuh kesabaran, ketekunan dan kolaborasi dari seluruh komponen masyarakat dalam menghadapinya,” harap Laura.

Laura percaya, masyarakat Nunukan bukanlah tipe masyarakat manja dan cengeng. Melainkan masyarakat tangguh dan petarung. Dikatakan Laura, bahwa sejarah mencatat bahwa semakin besar masyarakat ditekan, maka semakin memicu munculnya semua potensi yang dimiliki.

“Ibarat bola bekel, semakin keras dilempar ke tanah, maka akan semakin tinggi dia memantul kembali,” pungkas Laura yang hadir menyampaikan pidato pertamanya kali ini didampingi oleh Wakil Bupati H. Hanafiah, SE,. M.Si. (DIA/DIKSIPRO)

Komentar

Related Articles

Back to top button