NUNUKAN – Cuaca buruk yang berlangsung Sabtu (25/10/2925) di Desa Tukulon, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan ternyata menyebabkan beberapa musibah dialami sejumlah warga yang bermukim di wilayah RT. 01.
Menurut Peri, Kepala Desa Tukulon, cuaca buruk yang terjadi di desa mereka saat itu, berlangsung hujan lebat diselingi kilatan petir dan berkali-kali gelegar suara gemuruh guntur.
Malam itu, diperkirakan sekitar Pk. 23.10 Wita, saat sebagian besar penduduk desa tengah tertidur, terdengar keras gelegar salah satu guntur dibarengi kilatan petir yang cukup dahsyat, dirasakan beberap warga yang mengaku belum tertidur.
“Hanya hitungan detik setelah terdengar suara Guntur yang begitu keras dan kilatan petir tadi, warga dihebohkan dengan adanya peristiwa kebakaran,” cerita Peri.
Terkonfirmasi kemudian, dua bangunan yang dilalap api saat itu adalah rumah tempat tinggal milik warga bernama Rudianus dan sebuah bangunan rumah walet milik Bosli.
Informasi juga diterima dari warga lainnya bernama Yuem. Pemilik rumah yang berjarak sekitar 30 hingga 40 meter dari seberang jalan rumah Rudianus yang terbakar. Ketika terjadi kilatan petir tadi, sebuah charger yang tengah digunakan mengisi daya pada sebuah ponsel di rumahnya meledak dan mengepulkan asap tebal, sempat membuat Yuem panik.
Namun yang lebih mengejutkan, pada detik bersamaan, salah seorang putrinya, bernama Febriani (17) yang diketahui sedang terlelap di kamar tidurnya tiba-tiba terdengar berteriak-teriak keras memaanggil orang tuanya.
Saat dijenguk di kamar tempat dia tidur, Febriani terlihat tengah mengerang kesakitan. Diperiksa lebih lanjut, di tubuh bagian sebelah kiri putri pasangan Yuem-Wadana ini, mulai dada sampai ke pinggang depan dan belakangnya terlihat melepuh, seperti habis terbakar.
“Bagian badan yang terlihat mengalami luka bakar cukup luas dengan kondisi yang memprihatinkan. Pagi setelah peristiwa malam itu, dia (Febriani) langsung dibawa pihak keluarga ke Rumah Sakit di Malinau untuk dilakukan perawatan,” terang Peri.
Kendati pemenuhan kebutuhan listrik pada pemukiman warga di desa ini menggunakan jaringan instalasi dari mesin genset, kalau melihat ciri dan tanda-tanda pada musibah yang terjadi, lanjut Peri, kuat dugaan warga mengarah pada akibat sambatan petir yang terjadi. (ADHE/DISPRO)
