NUNUKAN – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Nunukan, Hasan Basri, berharap peringatan hari pendidikan bukan sekadar seremoni, namun menjadi momentum untuk menanamkan semangat kebangsaan.
Menanamkan semangat kebangsaan tersebut, kata Hasan Basri, terutama diberikan kepada generasi muda yang merupakan kalangan penerus bangsa kedepan dengan segala tantangan yang lebih beragam lagi. Apalagi di Kabupaten Nunukan sebagai daerah yang berada di wilayah perbatasan.
Karenanya, khusus pada momen Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) kali ini, Kaban Kesbangpol Kabupaten Nunukan tersebut menyerukan pentingnya dilakukan penguatan rasa nasionalisme di wilayah perbatasan.
“Daerah perbatasan itu rentan terhadap isu-isu degradasi nasionalisme dan dekadensi moral. Karenanya kita harus punya strategi khusus dalam menumbuhkan dan menjaga semangat kebangsaan masyarakat, terutama anak-anak,” kata Hasan Basri, Ahad (4/5/2025).
Kabupaten Nunukan memiliki 21 kecamatan, dan 18 di antaranya berada langsung di wilayah perbatasan. Beberapa wilayah yang dinilai paling strategis dan perlu mendapat perhatian khusus adalah Pulau Sebatik, Krayan, dan Seimanggaris.
“Wilayah-wilayah ini menjadi pintu masuk yang sangat potensial bagi berbagai pengaruh negatif, mulai dari aliran radikal, barang ilegal, hingga narkoba. Semua ini bisa berdampak pada melemahnya rasa cinta tanah air jika tidak diantisipasi,” tegasnya.
Oleh karena itu, Hasan Basri mendorong agar materi tentang nasionalisme dijadikan sebagai bagian khusus dalam pendidikan di daerah perbatasan. Ia menilai langkah ini penting untuk mencegah pengaruh luar yang dapat mengikis identitas dan semangat kebangsaan generasi muda.
“Mengajarkan nasionalisme kepada anak-anak perbatasan bukan pilihan, tapi keharusan. Kita harus pastikan mereka tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang bangsa dan negara,” pungkasnya. (ADHE/DIKSIPRO)