Foto : Rapat koordinasi dari Tim Satgas Covid-19 RI di Nunukan
NUNUKAN – Ditengah gencarnya penanganan penanggulangan penyebaran Virus Corona-19 di daerah ini ternyata Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan hingga saat ini belum memiliki Alat Tes PCR. Padahal alat tersebut sangat dibutuhkan dalam mendiagnosa Suspek Covid-19.
Karena belum memiliki alat tersebut, dijelaskan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid Pemkab Nunukan Aris Suyono, diagnosa terhadap suspek menjadi lamban karena prosesnya dengan mengirim sampel SWAB suspek ke RSUD Kota Tarakan atau RSUD Tanjung Selor
“Jika ada suspek yang terkonfirmasi mengalami gejala Covid-19, maka sampel SWAB yang bersangkutan yang kami kirim ke (RSUD) Tarakan atau Tanjung Selor,” ujar Aris Suyono.
Penjelasan tersebut disampaikan Aris menjawab pertanyaan Ketua Satgas Covid-19 RI, Doni Monardo terkait ketersediaan alat PCR di Kabupaten Nunukan saat pertemuan koordinasi yang dilangsungkan di Lantai V Kantor Bupati Nunukan, Selasa (30/3). Kehadirannya Doni Monardo di Nunukan ini disebut-sebut mengevaluasi penanganan Covid – 19 di wilayah Nunukan.
Jawaban serupa itu tentu saja menjadi pertanyaan Doni Monardo, apakah sejauh ini Pemkab Nunukan tidak pernah menyurati Pemerintah Pusat untuk pengajuan alat PCR tersebut. Dijelaskan Aris, sejak Nunukan terdampak wabah virus Corona-19 Pemkab Nunukan, dalam hal ini Dinas Kesehatan Nunukan berulang kali telah mengajukan permintaan kepada Satgas Covid RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Tapi hingga saat ini memang belum mendapat respon,” tegas Aris.
Atas keterangan Aris, Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI ini langsung memerintahkan jajarannya mempersiapkan alat yang dibutuhkan sebanyak 2 unit agar diberikan kepada Nunukan. Tindak lanjutnya, secara prosedur Bupati setempat membuat surat pengajuan permintaannya kepada Satgas Covid-19 RI.
“Kan Nunukan sudah ada laboratoriumnya. Setelah Bupati menyurat, kami segera mengirimkan alatnya,” kata Doni. Dipastikan alat tersebut secepatnya bisa dikirim karena dalam kunjungan ke Nunukan ini pejabat tersebut juga membawa pejabat yang bertanggung jawab penuh dalam penyediaan peralatan PCR untuk daerah.
Menjawab pertanyaan media terkait kehadirannya di Nunukan, Doni Monardo menjelaskan misinya berkunjung ke beberapa daerah termasuk Nunukan, ingin melihat secara langsung, apa saja kelemahan penangganan Covid-19 yang terjadi di daerah. Salah satu fakta temuannya, terbukti di Nunukan sebagai pintu gerbang keluar masuknya orang dari luar negeri , ternyata Nunukan belum memiliki alat tes PCR yang sangat diperlukan tersebut.
“Kalau alat PCR saja tidak ada, bagaimana Nunukan bisa mengetahui secara cepat apakah ada orang yang positif atau negatif.” tegas Letjend TNI ini.
Kepada diksipro.com Aris Suyono mengatakan, setelah mendapat instruksi dari Ketua Penanganan Satgas Covid-19 itu, pihaknya bersama tim segera menyiapkan administrasi yang diperlukan dalam pengiriman alat test PCR tersebut.
“Administrasinya langsung kami persiapkan mengingat alat tersebut sudah siap dikirim oleh Satgas Covid RI,” terang Aris dan memastikan mereka juga akan menggelar rapat guna mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan. Terutama ruang laboratorium di RSUD Nunukan untuk penempatan dan memungsikannya,” ujar Aris.
Masih kepada media ini, Aris juga menjelaskan tingginya tingkat kebutuhan alat PCR dimaksud mengingat masih banyak WNI yang dideportasi oleh pemerintah Malaysia ke Nunukan sebagai wilayah NKRI terdekat dari negeri jiran tersebut. Dengan keterbatasan peralatan yang dimiliki, lanjut Aris, tentunya Satgas Covid-19 Nunukan tidak bisa maksimal mendeteksi lebih cepat apakah WNI deportasi tersebut aman dari Covid-19 atau tidak.
“Semoga dengan adanya alat ini bisa sangat menekan dan mempermudah kita dalam hal pendeteksian dini pasien yang tersuspek Covid-19,” pungkasnya. (DIA/DISKIPRO)