TANJUNG SELOR – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluarkan pernyataan sikap tegas menyikapi aksi demonstrasi mahasiswa yang berujung ricuh di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Kaltara pada Kamis (17/7/2025).
Insiden yang dilaporkan menyebabkan sejumlah demonstran mengalami luka bakar ini menjadi sorotan utama KNPI.
Dalam rilis resminya, Ketua DPD KNPI Kaltara, Niko Ruru, dengan lantang menyatakan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan dalam aksi demonstrasi.
“Demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa hari ini di Mapolda Kalimantan Utara merupakan salah satu bentuk saluran demokrasi yang dijamin oleh undang-undang. Sehingga sudah selayaknya mereka dijamin kebebasannya menyampaikan aspirasi,” tegas Niko.
KNPI Kaltara juga secara eksplisit menyuarakan dukungannya terhadap upaya internal Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam “pembersihan” di tubuh institusinya.
Mereka mendesak agar pelaku maupun pihak yang melindungi anggota Polri yang terlibat dalam kasus kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang ditindak tegas.
“Kami juga mendukung aksi-aksi mahasiswa yang menyoroti keterlibatan anggota kepolisian dalam peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di Kalimantan Utara. Ini merupakan bentuk kecintaan mahasiswa terhadap institusi kepolisian yang bersih, berwibawa sebagai pengayom masyarakat,” tambah Niko Ruru, menekankan bahwa kritik mahasiswa adalah wujud kepedulian.
Tuntutan Tegas KNPI Kaltara: Usut Tuntas Insiden dan Junjung HAM
Tak hanya menyatakan sikap, DPD KNPI Kaltara juga menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Polri:
- Mengusut tuntas kasus kekerasan saat demonstrasi mahasiswa di Mapolda Kaltara pada Kamis (17/7/2025) yang berujung luka bakar pada sejumlah demonstran.
- Menjatuhkan hukuman berat terhadap siapapun anggota Polri yang terlibat atau lalai sehingga menyebabkan terbakarnya sejumlah demonstran pada aksi tersebut.
- Polri agar mengedepankan hak asasi manusia (HAM) dalam penanganan demonstrasi massa.
Pernyataan sikap KNPI Kaltara ini menjadi cerminan bahwa elemen pemuda di Kaltara senantiasa mengawal isu-isu krusial, utamanya terkait penegakan hukum dan perlindungan hak-hak sipil dalam bingkai demokrasi.
Mereka berharap agar insiden kekerasan ini menjadi pelajaran berharga dan memicu reformasi nyata di tubuh kepolisian demi terwujudnya institusi yang bersih dan akuntabel. (WIRA/DPro)