Nunukan

Inspektorat Nunukan Usut Penyelewengan Dana BOSDA dan BOSREG SD Negeri 10 Sembakung

Audit Atas Permintaan Disdik

NUNUKAN – Dunia Pendidikan di Kabupaten Nunukan kembali tercoreng menyusul temuan dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 10 Kecamatan Sembakung.

Tidak hanya dana BOSDA, penyelewengan anggaran juga terjadi pada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler pada SD Negeri yang dipimpin SW selaku Kepala Sekolah tersebut.

Indikasi penyelewengan, menurut Inspektur Pembantu Investigasi dan Pengaduan Masyarakat pada Kantor Inspektorat Nunukan, Muhammad Rifai, setelah pihaknya melakukan audit terhadap sekolah tersebut atas permintaan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Nunukan.

Dari hasil audit yang berlangsung selama 9 hari, sejak tanggal 2 hingga 10 Februari 2023 lalu, kata Rifai, pihaknya menemukan selisih nilai pada laporan keuangan dana BOSDA dan dana BOSREG di SDN 10 Kecamatan Sembakung sejak tahun anggaran 2018 hingga tahun 2020.

“Atas permintaan Dinas Pendidikan, kami turun melakukan audit pada laporan keuangan dana BOSDA dan dana BOSREG di SDN 10 Kecamatan Sembakung tersebut,” tegas Rifai, Selasa (21/2/2023).

Kendati belum menemukan nominal kerugian negara yang ditimbulkan akibat penyelewengan anggaran tersebut, namun Inspektur Pembantu Investigasi dan Pengaduan Masyarakat pada Kantor Inspektorat Nunukan ini memastikan terjadinya indikasi tindak korupsi oleh SW, Kepala Sekolah di SDN 10 Kecamatan Sembakung itu.

Menjelaskan belum bisa dipastikan nilai dana yang diselewengkan SW pada audit yang dilakukan, karena tim audit masih dalam proses pemeriksaan awal dan pengumpulan data pelengkap.

“Antara lain, dalam waktu dekat ini akan melakukan crosscheck ke beberapa toko, tempat sekolah itu belanja pengadaan Alat Tulis Kantor (ATK) dan lainnya,” tambah Rifai.

Terungkapnya dugaan penyelewengan dana BOSDA dan dana BOSREG di sekolah yang telah berganti nama dari sebelumnya, yakni SD Negeri 15 Kecamatan Sembakung ini sebenarnya berawal saat Disdik Kabupaten beberapa waktu lalu melakukan investigasi ke sekolah tersebut.

Investigasi dilakukan menyusul pengaduan sejumlah tenaga pendidik di sekolah tersebut kepada Disdik Kabupaten Nunukan terkait kelakuan SW sehari-hari sebagai Kepala Sekolah.

SW disebut-sebut temperamental dan arogan, kerap bertindak semena-mena terhadap bawahannya. Pada laporan para guru dan staf di sekolah itu juga mempersoalkan tidak adanya transparansi dalam penggunaan anggaran yang dikelola sekolah. (DEVY/DIKSIPRO).

Komentar

Related Articles

Back to top button