NUNUKAN – Sempat dianggap bakal menjadi kandidat yang akan mendulang banyak suara dukungan dalam kontestasi pemilihan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupten Nunukan periode 2025-2029, Tri Wahyuni ternyata hanya mampu memperoleh 8 suara dukungan.
Jumlah suara yang diperoleh Yuyun -nama kecil -Tri Wahyuni- yang juga anggota DPRD Nunukan ini tertinggal sangat jauh dari kandidat lainnya, Muhammad Yasin yang sukses mengumpulkan 29 suara dukungan.
Hasil tersebut, sekali gus memupuskan ambisi Yuyun untuk memegang tampuk pimpinan tertinggi pada wadah tunggal untuk mengelola, membina, mengembangkan, dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan olahraga prestasi tersebut di Kabupaten Nunukan pada masa jabatan selama 4 tahun ke depan.
Diberitakan sebelumnya, pemilihan Ketua Umum KONI Nunukan untuk periode mendatang diikuti oleh 3 orang kandidat calon. Selain Tri Wahyuni dan Muhammd Yasin, satu calon lainnya adalah Alson. Namun sejak tercatat mendaftarkan diri kepada Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) mengikuti kontestasi tersebut, publik menilai Alson sebagai calon underdog.
Terbukti dalam ajang pemilihan Ketum KONI Nunukan untuk periode 2025-2029 melalui perhelatan Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) Nunukan tersebut, Alson sama sekali tidak mendapat satu dukungan suara sekalipun.
Kasak kusuk sempat terjadi menjelang pelaksanaan pemilihan Ketum KONI Nunukan yang digelar di Aula Lt. V Kantor Bupati Nunukan pada Sabtu (4/10/2025) akan diselenggarakan. Lantaran panitia pelaksana yang sebelumnya memutuskan hanya 32 Cabang Olahraga (Cabor) dari 36 yang terhitung memiliki hak suara sah merubah keputusan, bahwa seluruh Cabor binaan KONI Nunukan berhak memberikan hak suara dukungannya. Ditambah masing-masing satu suara dari KONI Privinsi Kalimantan Utara dn KONI Kabupaten Nunukan.
Keputusan pertama diambil berdasarkan bahwa empat Cabor, yakni Persatuan Atletik Seluruh Indonesia(PASI), Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI), Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) dan Perstuan Menembak Indonesi (Perbakin) lantaran masa aktif SK kepengurusannya telah habis.
Keputusan berikut yang kemudian disepakati, memastikan diakomodirnya keempat Cabor tadi sebagai peserta Musorkab yang bisa memberikan hak suara dukungan. Sehingga jumlah total suara dukungan dari Cabor berjumlah 38 suara. Namun dalam pelaksaanaa Musorkab hari itu, perwakilan Cabor Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Nunukan absen menghadiri Musorkab yang diselenggaran.
Dengan demikian, ketiga figur yang maju sebagai kandidat hanya memperebutkan sebanyak 37 suara dukungan sah dengan hasil akhir, Muhammad Yunus mendapatkan 29 suara dukungan, Tri Wahyuni mendapatkan 8 suara dukungan dan Alson tidak mendapatkan suara dukungan.
Tujuh misi utama yang akan dilaksanakan Muhammad Yasin selaku Ketua Umum KONI Nunukan periode 2025-2029 terpilih :
1. Pembinaan Atlet dan Pelatih
Membangkitkan energi baru dalam pembinaan atlet dan pelatih melalui program terarah, berjenjang, dan berkesinambungan demi lahirnya atlet berprestasi dari perbatasan untuk Indonesia.
2. Penguatan Organisasi KONI
Mewujudkan organisasi KONI yang solid, profesional, transparan, dan akuntabel, dengan tata kelola modern dan semangat kebersamaan di antara seluruh Cabor.
3. Program Kerja Berorientasi Prestasi
Menghadirkan program kerja terencana dengan indikator jelas, target terukur, serta evaluasi rutin, sehingga setiap langkah membawa hasil nyata.
4. Peningkatan Sarana Prasarana Olahraga
Mendorong pembangunan fasilitas olahraga di Kabupaten Nunukan agar atlet memiliki ruang latihan yang layak, nyaman, dan mendukung pencapaian prestasi.
5. Sinergi dengan Berbagai Pihak
Menguatkan kerja sama dengan pemerintah, dunia pendidikan, BUMN, BUMD, Perusahaan.
6. Pembentukan Karakter Generasi Muda
Menanamkan semangat sportivitas, persaudaraan, dan nasionalisme melalui olahraga sebagai wadah pembentukan karakter generasi muda Nunukan.7. Reward untuk Atlet dan Pelatih Berprestasi
Memberikan rekomendasi kepada atlet dan pelatih berprestasi, baik di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional, agar pemerintah memberikan penghargaan yang layak. (Humas KONI)