Gadis Yang Tersambar Petir Sedang Belajar Kateksasi

NUNUKAN – Kepala Desa Tukulon, Kecamatan Lumbis Ogong, Kabupaten Nunukan, Peri memberikan klarifikasi terkait informasi tentang Febriani (17), gadis di desanya yang diduga terkena Sambaran petir pada  Sabtu (25/10/2025) lalu.

Diterangkan Peri, di Desa Tukulon, Febriani hanya tinggal bersama  Jumula, neneknya. Sedangkan kedua orang tuanya, pasutri Yuem-Wadana tinggal di Desa Mansalong.

“Saat mengalami sambaran petir, dia sebenarnya tidak sedang tidur tapi tengah belajar kateksasi menggunakan ponsel miliknya untuk persiapannya menjadi anggota sidi,” terang Peri.

Sedang charger ponsel yang meledak, saat terdengar suara guntur yang sangat keras disertai kilatan cahaya petir, lanjut Peri lagi, tidak sedang digunakan melakukan pengisian daya pada ponsel. Namum posisi adaptornya masih tersambung pada jaringan terminal listrik.

Adapun dua bangunan yang terbakar, yakni sebuah rumah tempat tinggal milik warga bernama Rudianus dan sebuah bangunan rumah walet milik warga bernama Bosli yang ludes terbakar akibat percikan api korsleting listrik.

Keterangan warga, api berawal dari korsleting listrik pada rumah burung walet milik Bosli yang terus membesar lalu merambah ikut melalap rumah tinggal milik Rudianus. Namun korsleting listrik dari mesin pembangkit genset yang digunakan di desa tersebut diduga kuat terjadi akibat Sambaran petir.

Agar api tidak lebih membesar dan merambah lebih banyak rumah penduduk lainnya petugas BPBD Kecamatan Lumbis Ogong bersama aparat keamanan yang turun ke lapangan dibantu warga, terpaksa merobohkan empat bangunan rumah lain. Masing-masing milik warga bernama Mardi (42), Nangkuayan (66), Banui (44), dan Kicau (44). (ADHE/DISPRO)

Komentar
Exit mobile version